Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NTB Kembangkan Wisata Medis, Begini Penjelasannya...

Kompas.com - 05/11/2019, 11:42 WIB
Idham Khalid,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Pemerintah Nusa Tenggara Barat (NTB) akan mengembangkan wisata medis selain wisata halal.

Kepala Dinas Kesehatan NTB Dokter Nurhandini Eka Dewi menyebutkan, konsep wisata medis adalah bagaimana menawarkan pelayanan medis yang aman dan nyaman sambil menikmati keindahan alam di NTB.

“Jadi wisata medis itu kan, daerah yang menjadi pelayanan medis pilihan nomor satu untuk orang datang ke sini. Dia datang sebagai pasien tetapi dia juga bisa memanfaatkan wisata di sekitarnya, dan menjadai pilihannya berwisata,” kata Dewi dikonfirmasi.

Baca juga: Menyelam Cari Tumbuhan di Kedalaman Laut, Pria Asal NTB Hilang di Nusa Penida

Ada pun tawaran pelayanan medis yang menjadi unggulan wisata medis adalah pelayanan radioterapi, salah satu cara pengobatan untuk penderita kanker.

“Pelayanan yang kita unggulkan itu radioterapi, kita jadikan unggulan wisata medis, karena pelayanannya di Indonesia masih terbatas,” kata Dewi.

Disebutkannya, layanan medis yang menyediakan pelayanan radioterapi di Indonesia hanya sekitar 10 rumah sakit, dan salah satunya ada di NTB.

Mernurutnya, di Pulau Jawa masih minim pelayanan, sehingga diharapkan NTB bisa menjadi alternafi bagi pasien agar tidak menanti panjang.

“Radioterapi ini terbatas, karena antrean panjang,  jadi orang punya pilihan lain, yaitu pelayanan radioterapi di NTB, dan antrean lebih pendek. Kalau dari Jawa itu antrean panjang,” ujar Dewi.

Selain itu, pelayanan lainnya juga disiapkan untuk menunjang medical tourism, seperti pelayanan pengobatan penyakit jantung.

Baca juga: Joki Cilik Tewas Saat Pacuan Kuda, Eksploitasi Anak Atas Nama Tradisi di NTB

 

Nurhandini berharap, wisata medis ini ikut membantu meningkatkan kunjungan wisatawan di NTB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com