Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggal di Gubuk Sendiri, Nenek 100 Tahun Ini Kelaparan

Kompas.com - 04/11/2019, 19:02 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Dony Aprian

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com -  Rukiyah alias mak Iyah, nenek renta asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, ini kelaparan. Untuk makan seharinya, ia mengharapkan belas kasihan dari warga.

Mak Iyah hanya tinggal seorang diri di sebuah gubuk di Kampung Pasir Baing, RT 005/003 Desa Sukatani, Kecamatan Pacet.

Kondisi fisik yang terus menua membuat mak Iyah tak bisa bekerja untuk mencari nafkah. Untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, Mak Iyah dibantu warga.

“Ada yang sumbang beras, makanan, yang ngasih uang juga ada. Warga juga suka ada yang berkunjung ke sini (rumah Mak Iyah) untuk melihat kondisinya,” ujar Erah (65), tetangga Mak Iyah kepada Kompas.com.

Baca juga: Fakta di Balik Nenek Luspina Hidup Menahan Lapar Digubuk Reyot Tanpa Listrik

Erah menceritakan, tiga puluh tahun lalu Mak Iyah tinggal bersama suaminya, Uko. Namun, sang suami meninggal dunia karena sakit menahun.

“Kalau anaknya meninggal saat dilahirkan. Jadi, Mak Iyah ini tidak punya anak,” ucapnya.

Ia menambahkan, usia Mak Iyah sendiri sudah mencapai 100 tahun. Sehari-hari ia menghabiskan waktu berdiam diri di gubuknya. 

"Dulu pernah bekerja di perkebunan. Sejak sering sakit-sakitan dan usianya terus menua jadi tidak bekerja lagi," kata Erah.

Baca juga: Kisah Dua Nenek Renta di Gunungkidul yang Hidup dengan Keterbatasan

Meski sudah berusia seabad, kata dia, Mak Iyah belum pikun dan masih sanggup berjalan perlahan dan sesekali harus berhenti.

Untuk berkomunikasi dengan Mak Iyah harus menaikkan volume suara ditambah isyarat tangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com