KOMPAS.com - Awal Oktober 2019. Mohammad Amam, warga Desa Mertani melihat benda yang menyembu dari Sungai Bengawan Solo yang surut karena kemarau.
Ia pun penasaran.
Amam kemudian menyelam dan menemukan tiga perahu di dasar Sungai Bengawan Solo yang masuk wilayah Desa Mertani, Kecamatan Karanggeneng, Lamongan, Jawa Timur.
Menurutnya perahu tersebut memiliki lancip di bagian depan dan tumpul di bagian belakang seperti setrika.
Baca juga: Perahu Diduga Bekas Peninggalan Belanda Ditemukan di Dasar Bengawan Solo
Panjang perahu tersebut sekitar 4-5 meter dengan lebar 1,5-2 meter.
Saat menyelam, Amam melihat ada bekas tembakan di perahu tersebut. Ia sendiri mengaku belum bisa memastikan bahan pembuatan perahu tersebut.
"Setelah ditemukan, warga di sini sebenarnya sudah mencoba untuk mengangkatnya ke tepian, tapi tidak berhasil. Berat, enggak kuat, sebab badan perahu banyak yang tertutup lumpur," kata dia.
Ia segera melaporkan temuannya tersebut kepada perangkat desa.
Baca juga: Soal Temuan 3 Perahu Peninggalan Belanda di Dasar Bengawan Solo, Ini Kata Disbudpar Lamongan
"Kalau menurut orang-orang tua dulu, di lokasi penemuan memang dulunya sempat terjadi tembak-tembakan saat zaman penjajahan Belanda," kata Amam.
Ia juga mengaku menemukan sisa pecahan tembikar yang sudah ia serahkan kepada pihak terkait untuk bahan penelitian.
Tim dari Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur memastikan bahwa tiga perahu yang karam di dasar Sungai Bengawan Solo adalah Cagar Budaya dari masa kolonial Belanda.
Baca juga: 3 Perahu Zaman Kolonial Belanda Mulai Diangkat dari Dasar Sungai Bengawan Solo
"Kami sudah melihat perahu-perahu tersebut, dan memang memenuhi kriteria sebagai cagar budaya menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010," ujar arkeolog dari BPCB Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugroho saat dihubungi, Jumat (11/10/2019).
Pihak BPCB merekomendasikan pihak terkait mengamankan tiga perahu tersebut sebaagi warisan sejarah.
Menurut Wicaksono, sebagian besar badan perahu telah tertutup lumpur di dasar sungai.
Baca juga: Soal Temuan 3 Perahu Peninggalan Belanda di Dasar Bengawan Solo, Ini Kata Disbudpar Lamongan