Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lubang Bekas Tambang Telan 35 Korban Jiwa, Warga Desak Jokowi hingga Ada di Calon Ibu Kota Baru

Kompas.com - 02/11/2019, 06:36 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Warga di Gang Saliki, Jalan Padat Karya, Kelurahan Sempaja Selatan, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, menjadi saksi bahwa "kolam" bekas lubang tambang sedalam 8 meter di wilayah mereka telah menelan 36 korban jiwa.

Lubang bekas tambang tersebut milik PT Graha Benua Etam. Ukurannya seluas lapangan sepak bola dan telah mangkrak sejak tahun 2011.

Sejak tidak beroperasi, lubang bekas tambang hanya dibiarkan menganga. Korban meninggal tenggelam di lubang tersebut pun berjatuhan.

Menurut catatan Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim, total lubang tambang yang tak direklamasi perusahaan sebanyak 1.735 titik tersebar di 10 kabupaten dan kota.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Kesaksian salah satu korban

Rahmawati memegang foto anaknya Muhammad Rehan Saputra (10) di lokasi bekas lubang tambang batu bara, tempat meninggal Rehan. Beralamat di Gang Saliki, Jalan Padat Karya, Kelurahan Sempaja Selatan, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, 2015. Dok. Jatam Kaltim Rahmawati memegang foto anaknya Muhammad Rehan Saputra (10) di lokasi bekas lubang tambang batu bara, tempat meninggal Rehan. Beralamat di Gang Saliki, Jalan Padat Karya, Kelurahan Sempaja Selatan, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, 2015.

Rahmawati (43) menceritakan saat saat buah hatinya, Muhammad Rehan Saputra (10), tenggelam di lubang bekas tambang batu bara pada 22 Desember 2014.

Bocah kelas 4 SD itu ditemukan tak bernyawa di lubang bekas tambang sedalam 8 meter.

Waktu itu, saat hari menjelang sore, Rahmawati terbaring di kamar rumahnya menahan sakit gigi yang sejak sepekan tak kunjung sembuh.

Pintu rumahnya tiba-tiba digedor tiga bocah seumur Rehan. Dengan terbata-bata, ketiga bocah memberi tahu bahwa Rehan tenggelam di "kolam" bekas tambang.

"Tolong anakku jatuh ke sungai," teriak Rahmawati, saat kronologi kematian anaknya kepada Kompas.com, Kamis (31/10/2019).

Baca juga: Anaknya Meninggal di Lubang Tambang, Ibunda: Jokowi Pindah Kantor di Kaltim, Kami Minta Ditutup

2. Diduga lebih dari ratusan bekas tambang mangkrak

Meski diintai bahaya, sebagian bekas galian batu bara yang tak direklamasi perusahaan di Kaltim digunakan sebagai area publik oleh warga. Getty Images/Ed Wray Meski diintai bahaya, sebagian bekas galian batu bara yang tak direklamasi perusahaan di Kaltim digunakan sebagai area publik oleh warga.

Seperti diketahuu, lubang bekas tambang tersebut adalah milik PT Graha Benua Etam.

Lubang itu ditinggalkan sejak tiga tahun sebelum kejadian atau 2011 tanpa reklamasi.

"Lubang itu dibiarkan menganga. Tanpa ada peringatan bahaya. Anak-anak seusia Rehan sering main ke situ. Namanya juga anak-anak, enggak tahu bahaya," kenang Rahmawati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com