Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Bentrok Terulang, Disdik Jabar Imbau Sekolah Awasi Ketat Kegiatan Siswa

Kompas.com - 31/10/2019, 18:55 WIB
Dendi Ramdhani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

 

BANDUNG, KOMPAS.com – Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat mengambil sikap atas insiden perusakan sekolah yang melibatkan SMAN 10 dan SMKN 2 Kota Bandung yang terjadi akhir pekan lalu. 

Disdik Jabar telah mengumpulkan kedua kepala sekolah di kampus SMA 10. Selain pihak sekolah, pertemuan juga dihadiri komite sekolah, Polsek Bandung Wetang, Polsek Cibeunying, Polrestabes Bandung, serta pegiat Bandung Kondusif.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dewi mengatakan, pihaknya menyerahkan urusan penyelidikan kepada pihak kepolisian.

Baca juga: Kronologi Saling Ejek di Medsos Berujung Perusakan SMAN 10 Bandung

 

Dia telah menginstruksikan kepala sekolah yang disupervisi kantor Cabang Dinas Wilayah VII agar senantiasa berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

"Semua pihak bersepakat menjaga kondusivitas di kedua sekolah dan saling komunikasi. Saat ini dari pihak kepolisian masih menyelidiki dan tetap menjaga mengawal di sekolah," ujar Dewi, Kamis (31/10/19).

Untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang, Dewi meminta setiap kegiatan atau acara olahraga antar-siswa senantiasa diawasi ketat. 

Pengawasan bisa dilakukan pembina OSIS dari masing-masing sekolah.

Selain itu, Dewi mengimbau setiap sekolah melaksanakan kegiatan kerohanian dan membina karakter siswa.

"Komunikasi antara pihak sekolah dan orangtua terus terjalin," kata Dewi. 

Dewi memastikan, kegiatan belajar mengajar di kedua sekolah sama sekali tidak menganggu pasca-insiden itu.

Namun, Dewi berpesan kepada kedua kepala sekolah agar selalu menjaga kondusivitas dan para siswa tidak mudah terprovokasi oleh pihak mana pun. 

Dewi meminta kejadian ini menjadi pelajaran bagi para pendidik dan penyelenggara pendidikan, bahwa di era media sosial ini, isu sekecil apa pun bisa menjadi besar dan merugikan masyarakat, seperti yang terjadi saat ini. 

“Pelajaran yang bisa diambil adalah bahwa perlu terus memberikan bimbingan dan arahan penggunaan gadget, hape baik dari pihak sekolah maupun orangtua, sehingga para siswa dapat menghindari hal-hal yang negatif dan tidak mudah terprovokasi,” imbau Dewi.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah siswa SMAN 10 dan SMKN 2 Kota Bandung terlibat saling serang hingga mengakibatkan beberapa fasilitas sekolah rusak.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, penyerangan itu berawal dari perselisihan pasca-pertandingan sepak bola antar-pelajar di Kota Bandung.

Baca juga: Polisi Sebut Perusakan Sekolah di Bandung Murni Kriminal

Namun pendukung dua sekolah tersebut terlibat selisih paham yang dipicu oleh logo masing-masing sekolah.

Mereka pun saling ejek melalui media sosial dan berlanjut pada penyerangan dan perusakan sekolah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com