Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedasnya Harga Cabai Rawit, Capai Rp 300 Ribu Per Kg

Kompas.com - 30/10/2019, 15:08 WIB
Defriatno Neke,
Khairina

Tim Redaksi

BAUBAU, KOMPAS.com - Akibat kekeringan panjang, harga cabai rawit yang dijual di pasar tradisional Karya Nugraha, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, melonjak tajam  hingga menembus Rp 300 ribu rupiah per kilogram (kg). 

Naiknya harga cabai rawit ini disebabkan kekurangan stok, akibat banyaknya tanaman cabai rawit banyak yang mati kerena mengalami kekeringan.

Cabai rawit sekarang modalnya Rp 80 ribu per liter, sedangkan penjualan Rp 100 ribu per liter. Dalam 1 kilo ada 3 liter, jadi saya jual Rp 300 ribu per kg,” kata seorang pedagang cabai rawit, Bahudi, Rabu (30/10/2019).

Baca juga: Akibat Kemarau Panjang, Harga Cabai Rawit Tembus Rp 150 Ribu Per Kg

Naiknya harga cabai rawit mulai terjadi sejak tiga minggu terakhir, dimulai dari harga Rp 35 ribu per liter, kemudian turun Rp 25 ribu per liter  lalu melonjak menjadi 80 ribu per liter. 

“Pengaruhnya karena musim panas banyak tanaman cabai rawit mati sehingga gagal panen,” ujarnya.

Para pedagang rata-rata menjual cabai rawit dengan harga Rp 5 ribu per tempat dengan jumlah cabai yang sangat sedikit. 

Mahalnya harga cabai rawit ini, dikeluhkan seorang  warga Kota Baubau, Anas, yang mengatakan, harga cabai rawit saat ini sudah sangat mahal. 

“Mahal sekali. Tapi mau tidak mau beli juga karena untuk bikin sambal. Tapi belinya yang harga Rp 5 ribu saja, yang sedikit itu. Mau bagaimana lagi,” ucap Anas. 

Ia berharap, pemerintah bisa mengantisipasi harga cabai rawit yang mengalami lonjakan signifikan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com