Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Kampung Ramah Lingkungan di Bogor, Selokan Berair Jernih dan Penuh Ikan

Kompas.com - 30/10/2019, 14:46 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Suara gemericik air terdengar jelas saat ratusan ikan saling berkejaran di selokan depan rumah warga Kampung Naringgul Ciasin, Desa Bendungan, Bogor, Jawa Barat.

Tampak ratusan ikan memenuhi selokan itu yang merupakan hasil kreatifitas warga Kampung Naringgul Ciasin.

"Iya benar kang di sini (selokan yang ada ikannya)," kata seorang warga, Sri Suyatmi (47) saat ditemui Kompas.com di ujung gang.

Selokan sepanjang 300 meter yang memisahkan dua desa di kawasan Puncak Bogor ini memang sangat berbeda.

Jika selokan biasanya identik dengan sampah, mampet, bau, di sini justru tak ada satu pun sampah yang tersangkut terbawa arus.

Baca juga: Ribuan Tas Ramah Lingkungan Dibagikan Gratis di 5 Pasar Tradisional Solo

Air selokan ini jernih mengalir tanpa henti melewati sekat-sekat besi yang dipasang di selokan depan rumah penduduk desa.

Gang di perkampungan ini memang sempit, namun berkat kebersihan lingkungannya, permukiman itu menjadi enak dipandang mata.

Selain itu, tak ada jentik nyamuk yang berani hidup di selokan ini sehingga menambah kenyamanan orang untuk duduk-duduk di depan rumah sambil menikmati udara segar Puncak Bogor.

Rindangnya pohon di gang-gang sempit itu seakan membuat pengunjung ingin berlama-lama. Uniknya, tak ada plang larangan membuang sampah di kampung ini karena kesadarannya sudah tinggi.

Tak ayal, daya tarik desa ini menarik perhatian wisatawan luar negeri dan lokal. Selain itu, banyak pula warga yang ingin belajar ecovillage atau pengelolaan kampung ramah lingkungan.

"Iya sudah pada sadar (buang sampah), ditambah banyaknya pengunjung (wisatawan) ada yang dari Jepang dan orang lokal, pelajar," timpal saudari Sri, Tuti Mulyanti (49), Selasa (30/10/2019).

Kompas.com kembali melanjutkan perjalanan, tampak ikan-ikan di dalam selokan itu muncul ke permukaan seakan hendak menyapa warga yang melintasi jalan.

Meski demikian, Tuti mengakui bahwa kondisi selokan tidak seperti tiga tahun lalu. Dulu, saking banyaknya tumpukan sampah, selokan itu menyebabkan banjir.

"Iya dulu banyak (sampah) enggak seperti sekarang," ucap Tuti sembari menunjukkan rumah pengurus ecovillage di Desa Bendungan.

Rasa tanggung jawab, kata Tuti, muncul dari dalam diri warga setelah menanam bibit ikan di selokan rumah mereka.

Baca juga: Pria Asal Bali Ciptakan Hidropande, Pompa Air Ramah Lingkungan jadi Solusi Saat Kekeringan

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com