Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah Pengungsi Korban Gempa di Seram Barat Hilang Saat Bermain di Bendungan

Kompas.com - 28/10/2019, 15:19 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Farid Assifa

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Seorang bocah pengungsi gempa bumi di Kecamatan Inamosul, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, Airilin Lioni dilaporkan hilang saat bermain di sebuah bendungan di kilometer 10 di kecamatan tersebut.

Bocah berusia 4 tahun ini hilang setelah dia bermain bersama beberapa orang temannya tak jauh dari bendungan itu pada Minggu (27/10/2019).

Salah satu warga Inamosul, Ely mengatakan, korban yang hingga kini belum ditemukan itu merupakan warga Desa Hatusua, Kecamatan Kairatu, yang mengungsi bersama dengan orangtuanya di Inamosul karena bencana gempa bumi.

“Korban masih hilang, di bendungan hanya ditemukan sandal korban. Kalau korban ini asalnya dari Desa Hatusua, mereka ini pengungsi korban gempa,” kata Ely kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Senin (28/10/2019).

Baca juga: Fakta Calon Ibu Kota Negara Terpapar Kabut Asap, Rencana Bangun Bendungan hingga Sempat Terdeteksi 17 Titik Api

Bendungan di kilometer 10 itu telah memakan banyak korban jiwa. Sebelumnya, beberapa orang warga juga tewas dan hilang saat bermain dan berenang di bendungan tersebut.

Ely menjelaskan, sebelum bermain di lokasi kejadian bersama teman-temannya, korban bersama keluarganya sempat mencari sayur tak jauh dari lokasi tersebut.

Saat ini, warga setempat bersama pihak keluarga masih terus mencari keberadaan korban.

“Belum ditemukan dan masih terus dicari, fokusnya itu di bendungan,” katanya.

Kepala Basarnas Ambon, Muslimin mengatakan, setelah mendapatkan informasi tersbut, pihaknya langsung mengerahkan personelnya dari Ambon ke lokasi kejadian untuk membantu proses pencarian korban.

Baca juga: Pengungsi Korban Gempa Terserang Berbagai Penyakit, Stok Obat Kurang

Menurut Muslimin untuk proses pencarian, tim SAR juga membawa serta satu unit perahu karet (rubber boat) untuk digunakan tim SAR.

“Tim sudah diberangkatkan ke lokasi kejadian, ada juga potensi SAR yang ikut ke sana,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com