Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD Gresik Minta Penjelasan Lengkap Terkait Dugaan Pemotongan Gaji di Lingkup Dinkes

Kompas.com - 25/10/2019, 19:13 WIB
Hamzah Arfah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Desas-desus mengenai dugaan pemotongan sebagian gaji pegawai yang ada di lingkup Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik, membuat jajaran DPRD setempat sempat memanggil perwakilan instansi tersebut dalam hearing di Kantor DPRD Gresik, di Jalan Wachid Hasyim, Kamis (24/10/2019) kemarin.

Hanya saja, hearing yang dilaksanakan di ruang rapat pimpinan tersebut bersifat tertutup, dengan awak media tidak diperkenankan untuk mengikuti jalannya agenda.

Meski selepas hearing, perwakilan pimpinan DPRD Gresik sempat memberikan penjelasan.

Baca juga: Buntut OTT di BPPKAD, Kejari Tetapkan Sekda Gresik Sebagai Tersangka

Ketua DPRD Gresik, Fandi Ahmad Yani berjanji akan melakukan kajian mendalam terkait dugaan pemotongan gaji di lingkup Dinkes Gresik tanpa ada yang ditutup-tutupi.

"Seperti yang kami bilang kemarin, kami beri mereka waktu satu minggu untuk kembali memberikan penjelasan. Jadi, saya harap, jangan ada dusta di antara kita, karena (anggota) dewan baru juga harapan baru," tutur Yani, Jumat (25/10/2019).

DPRD Gresik akan kembali memanggil perwakilan Dinkes satu minggu ke depan untuk memberi penjelasan, dengan waktu ini dirasa sudah mencukupi untuk memberikan keterangan yang sempat belum terjawab dalam pertemuan pada Kamis kemarin.

"Untuk polemik di Dinkes sudah langsung kami tindaklanjuti dan rapat dengan instansi terkait. Memang ada beberapa hal yang belum terjawab, sehingga kami agendakan lagi pertemuan minggu depan," kata Wakil Ketua DPRD Gresik, Ahmad Nurhamim.

Sementara, Wakil Ketua DPRD Gresik, Asluchul Alif menambahkan, pihaknya bakal kembali mempertanyakan alasan dan dasar hukum atas tindakan yang dilakukan pimpinan Dinkes dalam hal ini, terkait adanya dugaan pemotongan gaji pegawai di lingkup mereka.

Baca juga: Eks Kepala Kemenag Gresik Mengaku Serahkan Uang Rp 50 Juta untuk Romahurmuziy

"Dasar hukum yang dipakai motong itu apa, hanya sampai di Pemda. Terkait apakah ada cantolan hukum, belum dijawab," ucap Alif.

Adapun Kepala Dinkes Gresik, Saifudin Gozali, enggan memberikan keterangan kepada awak media usai menghadiri agenda hearing tertutup yang berlangsung selama dua jam tersebut.

Dirinya memilih langsung bergegas meninggalkan Gedung DPRD Gresik bersama jajaran, tanpa menghiraukan pertanyaan yang dilontarkan awak media.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com