Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringati Hari Owa Internasional, Sepasang Owa Jawa Boy dan Munir Dilepasliarkan

Kompas.com - 25/10/2019, 14:10 WIB
Agie Permadi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sepasang Owa Jawa (Hylobates moloch), dilepasliarkan di Cagar Alam Situ Patenggang (CASP), Kamis (24/10/2019) kemarin.

Diharapkan pasangan jenis primata endemik Jawa yang telah masuk daftar terancam punah (endangered) ini bisa beradaptasi dan berkembang biak dan kembali terlihat dikawasan CASP.

Kepala Perawat Satwa The Aspinall Foundation Indonesia, Sigit Ibrahim menjelaskan bahwa pelepasliaran owa ini dilakukan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat Jabar bersama-sama dengan The Aspinall Foundation (TAF) dan didukung sejumlah pihak.

Pasangan yang dilepasliarkan ini bernama Boy, Owa Jawa jantan berumur 3,5 tahun hasil penyelamatan petugas BBKSDA Jabar di Wilayah CA Burangrang yang kemudian di titip rawatkan kepada TAF IP pada 24 Desember 2016.

Baca juga: Lima Owa Jawa Dilepasliarkan di Hutan Lindung Gunung Malabar

Sedangkan Munir, merupakan Owa betina yang diselamatkan petugas BBKSDA Jabar Resor Konservasi Wilayah CA Gunung Simpang pada 25 Juli 2017.

"Boy ini diselamatkan dari cagar alam Burangrang, Munir dari Cagar Alam Simpang. Keduanya sudah direhabilitasi kurang lebih sekitar satu tahun dan usianya 3,5 tahun jadi masih kategori pra dewasa," kata Sigit yang dihubungi, Jumat (25/10/2019).

Pasangan primata ini telah digabungkan di Kandang Sosialisasi PRPJ dan dinyatakan sehat serta siap dilepasliarkan.

CASP sendiri dipilih menjadi lokasi pelepasliaran lantaran dirasa masih cukup untuk habitat owa. Karena, kata Sigit, rata-rata sekelompok satwa ini memerlukan sekitar 20 hektar, sedang luasan CASP ada sekitar 120 hektar.

Selain itu, dari hasil wawancara tim TAF dengan masyarakat diketahui Owa Jawa terakhir dijumpai di kawasan CASP ini pada tahun 1980-an (1982).

Melalui kegiatan pelepasliaran ini pihaknya bermaksud mengembalikan keberadaan Owa Jawa di Kawasan CASP.

Baca juga: Kukang Jawa dan Owa Jawa Kritis, Hampir Punah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com