KOMPAS.com - Nama Viktor Laiskodat Gubernur Nusa Tenggara Timur, sempat disebut-sebut masuk dalam daftar Menteri di Kabinet Kerja II Jokowi.
Namun Viktor memilih menolak tawaran tersebut dan memilih fokus sebagai Gubernur NTT.
Viktor Bungtilu Laiskodat adalah mantan anggota DPR RI dari Partai Nasdem.
Viktor Bungtilu Laiskodat ditetapkan sebagai Gubernur NTT berpasangan dengan Josef Nae Soi oleh KPU NTT pada Selasa (24/7/2018).
Selama setahun lebih menjabat sebagai Gubernur NTT, Viktor beberapa kali mengeluarkan kebijakan dan pernyataan yang menarik.
Baca juga: Nasdem Sebut Victor Laiskodat Tolak Tawaran Jadi Menteri
Bahkan sebagian keputusannya menjadi kontrovesi, seperti melegalkan miras tradisonal di wilayahnya.
Viktor juga hadir saat peluncuran Sophia (Sopi asli) yang di produksi oleh UPT Laboratorium Riset Terpadu Biosain Undana, Rabu (19/6/2019).
Berikut pernyataan menarik dari sang Gubernur NTT:
Usai dilantik, Viktor langsung mengikuti syukuran pelantikan di Pulau Semau, kabupaten Kupang, NTT.
Pulau Semau dipilih karena Viktor berasal dari pulau tersebut yang berada di perairan sebelah barat Pulau Timor.
Baca juga: Usai Dilantik Presiden, Viktor Laiskodat Gelar Syukuran di Pulau Semau
Selain suara putus-putus, beberapa kali juga suara Viktor tak terdengar sama sekali.
Sejumlah panitia kegiatan kemudian mengganti pengeras suara itu. Namun, mikrofon tetap terganggu.
Akibatnya, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat terlihat geram.
Saat Kepala Biro Pemerintahan NTT Doris Rihi hendak memberi hormat kepada Gubernur NTT, luapan kemarahan Viktor memuncak.
Viktor memerintahkan Kepala Biro Pemerintahan dan staf yang mengurus audio itu untuk melakukan squat jump.
Tanpa banyak bicara, Kepala Biro Pemerintahan bersama delapan orang stafnya, lalu melakukan squat jump sebanyak 15 kali di hadapan ribuan undangan.
Baca juga: Mikrofon Gubernur NTT Bermasalah, Pejabat dan Staf Dihukum Squat Jump
Namun, sekarang Tuhan telah membawanya menjadi orang yang baik.
"Ini pencuri ternak di Sumba ini merajalela. Saya bilang di Sumba bahwa selain gubernur, saya juga adalah profesor penjahat. Dengar baik baik, selain gubernur, saya juga adalah profesor penjahat," ujar Viktor saat rapat kerja dengan para bupati, camat dan kepala desa se-NTT yang digelar di Gelanggang Olahraga Oepoi, Kota Kupang, Kamis (24/10/2019).
Viktor mengatakan, dia akan berkoordinasi dengan instansi terkait agar para narapidana kasus pencurian ternak di Sumba, dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan di luar NTT, seperti di Pulau Jawa dan Sumatera.
Hal itu dilakukan agar para narapidana tidak bisa dikunjungi oleh keluarga maupun kerabat.