Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Bocah 3,5 Tahun Tewas Dianiaya Ayah Tiri | Menag Dijabat Purnawirawan TNI, Wajar Kiai NU Kecewa

Kompas.com - 25/10/2019, 05:45 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Alvin bocah 3,5 tahun dianiaya ayah tirinya, Asep saat perjalanan ke rumah orangtuanya, Senin (21/10/2019).

Yesi Mulyasari (26), ibu Alvin bercerita saat terakhir bertemu anaknya, Alvin terlihat senang karena diajak naik motor oleh ayah tirinya, pada Senin dini hari.

Berita tentang Alvin mendapatkan perhatian para pembaca.

Sementara itu, Analis Politik dan Direktur IndoStrategi Arif Nurul Imam mengatakan, penunjukan Fachrul Razi sebagai Menag sangat wajar jika kemudian menimbulkan kekecewaaan para kiai NU.

Menurutnya, karena selain mengurangi slot jabatan politik kader NU, Menag baru bisa jadi dianggap tidak mendalami agama sehingga dipandang tidak kompeten.

Berikut berita populer nusantara selengkapnya:

 

1. Bocah 3,5 tahun tewas dianiya ayah tirinya

Pelaku penganiayaan balita hingga tewas dikawal penyidik untuk dijebloskan ke sel Mapolres Ciamis, Selasa (22/10/2019).KOMPAS.com/CANDRA NUGRAHA Pelaku penganiayaan balita hingga tewas dikawal penyidik untuk dijebloskan ke sel Mapolres Ciamis, Selasa (22/10/2019).
Senin (21/10/2019), Alvin Putra bocah 3,5 tahun dianaiya hingga tewas oleh ayah tirinya, Asep Doni saat perjalanan menuju ke rumah neneknya.

"Dia (korban) sehat, tidak sedang sakit apa-apa," kata Yesi ibu ALvin saat ditemui di rumahnya di Gunungcupu, Ciamis pada Kamis (24/10/2019).

Kata Yesi, korban memang selalu senang jika diajak naik motor.

"Setelah naik motor dia bilang, 'dadah Mamah, dadah Caca (kakak perempuan korban), Alvin ke rumah nenek dulu'," ujarnya dengan lirih.

Tak disangka, salam perpisahan itu merupakan salam terakhir yang diucapkan korban kepada keluarganya.

Korban pergi selamanya.

Baca juga: Salam Terakhir Bocah 3,5 Tahun Sebelum Tewas Dianiaya Ayah Tiri: Dadah Mama, Alvin ke Rumah Nenek Dulu...

 

2. Menag dijabat purnawirawan TNI, wajar Kiai NU kecewa

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, Menteri Agama, Fachrul Razi, Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, dan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung (kiri ke kanan) saat pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dan melantik menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala badan setingkat menteri.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, Menteri Agama, Fachrul Razi, Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, dan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung (kiri ke kanan) saat pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dan melantik menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala badan setingkat menteri.
Analis Politik dan Direktur IndoStrategi Arif Nurul Imam mengatakan, penunjukan Fachrul Razi sebagai Menag sangat wajar kalau kemudian menimbulkan kekecewaaan para kiai NU.

“Sebab Menag pasca-reformasi selalu dijabat oleh para kiai, khususnya yang berasal dari NU,” ujar Arif kepada Kompas.com, Kamis (24/10/2019).

Selain mengurangi slot jabatan politik kader NU, Menag baru bisa jadi lantaran dianggap tidak mendalami agama sehingga dipandang tidak kompeten.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com