Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Jawa Barat Punya Strategi Jitu Atasi Stunting

Kompas.com - 24/10/2019, 16:40 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.comGizi buruk atau malnutrisi merupakan ancaman serius bagi anak-anak di Indonesia. Salah satu akibat gizi buruk adalah stunting atau ukuran tubuh anak yang kerdil dibanding anak lain seusianya.

“Bayi yang terpapar malnutrisi akan lebih mudah terserang kasus degeneratif seperti diabetes, dan obesitas,” ucap Wakil Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Lina Ruzhanul, menurut keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (24/10/2019).

Ia menyampaikan hal itu kepada Kelompok Kerja (Pokja) III Kabupaten/Kota se-Jabar dalam acara Sosialisasi Ojek Makanan Balita (Omaba) di Aula Kantor TP PKK Provinsi Jabar, Kota Bandung, Kamis (24/10/19).

Baca juga: Pemdaprov Jabar Dukung Pemberdayaan Ekonomi Melalui UP2K

Lebih lanjut Lina memaparkan berdasarkan data Persatuan Ahli Gizi Jawa Barat tahun 2017, kasus kurang gizi di Jabar berada di angka 29,2 persen.

"Angka ini masih melebihi ambang batas WHO, yaitu 22 persen,” imbuh Lina.

Adapun penyebab malnutrisi, lanjut dia, adalah kurangnya asupan gizi, pernikahan muda, dan kurangnya pengetahuan atau pendidikan orang tua. Ketiganya dipengaruhi faktor ekonomi atau kesejahteraan.

Lina juga menjelaskan, malnutrisi tak hanya memengaruhi pertumbuhan fisik anak. Pertumbuhan otak anak juga ikut terpengaruh.

Strategi Jabar atasi stunting

Guna menurunkan angka stunting di Jabar, Tim Penggerak PKK Provinsi Jabar pun gencar menyosialisasikan Omaba.

Omaba sendiri merupakan program yang diinisiasi Ketua Tim Penggerak PKK kelurahan Cisaranten Kidul, Vita Fatimah enam tahun lalu.

Konsep awalnya adalah membelanjakan dana CSR perusahaan dalam bentuk susu formula untuk diberikan kepada keluarga penderita gizi buruk.

Baca juga: Ridwan Kamil Bakal Gelar Kejuaraan Mengingat Tingkat Provinsi

Selanjutnya, Omaba diubah menjadi makanan langsung santap. Tujuannya agar lebih efektif dan bisa diantar ke rumah anak-anak penderita gizi buruk dengan sepeda motor.

Saat ini, masih ada sebanyak 1,1 juta keluarga prasejahtera di Jabar. Jumlah itu merupakan 8,87 persen dari total 12,6 juta keluarga.

“Diharapkan sosialisasi Omaba dapat memacu wilayah lain untuk ikut menerapkan di daerahnya masing-masing sehingga akan tercapai Jawa Barat bebas stunting,” kata Lina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com