Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Makam Warga Keturunan Tionghoa Dibongkar untuk Pembangunan Rumah Sakit

Kompas.com - 23/10/2019, 19:40 WIB
Labib Zamani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Ratusan makam warga keturunan Tionghoa di pemakaman Bong Mojo, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah, dibongkar, Rabu (23/10/2019).

Pembongkaran makam dilakukan karena tempat tersebut rencananya akan dibangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kecamatan Jebres.

Pelaksana pemindahan makam Bong Mojo, Angga Yosi Rawas mengatakan, ada sekitar 191 makam warga keturunan Tionghoa di Bong Mojo yang dibongkar.

Kerangka jenazah tersebut kemudian dipindahkan ke tiga tempat pemakaman umum (TPU), yaitu Untoralaya, Daksinalaya dan Purwalaya.

Baca juga: Polisi Bongkar Makam Mahasiswa Unitas Palembang yang Tewas Saat Diksar Menwa

"Makam paling lama itu tahun 1922. Dan, jenazah yang dimakamkan di sini paling baru tahun 2002," kata Angga, di Solo, Jawa Tengah, Rabu.

Pihaknya menerjunkan sebanyak 25 orang tenaga penggali makam. Setiap hari mereka ditarget menggali 10 makam.

Sebab, pembongkaran makam ditargetkan selesai 30 November 2019. Pembongkaran makam telah disosialisasikan kepada para ahli waris sejak empat bulan terkahir.

Namun, dari 191 makam, baru sekitar 17 ahli waris yang menyatakan kesediaannya dibongkar.

"Kami tetap melaksanakan pekerjaan (penggalian) sesuai kontrak kerja kami. Jenazah kita ambil secara hormat dan layak. Jenazah kami pindahkan ke makam tujuan," terang dia.

Angga pun mempersilakan jika ada ahli waris yang ingin memindahkan jenazah anggota keluarganya ke makam yang lain.

Sebab, tiga makam yang disiapkan tersebut merupakan opsi ahli waris untuk memindahkan jenazah anggota keluarganya.

Seorang ahli waris, Andi Wiyono (62) mengatakan, ada lima makam anggota keluarga yang dibongkar. Semua biaya pembongkaran ditanggung pemerintah.

"Ada lima anggota keluarga yang dimakamkan di sini. Nanti dua kami pindahkan ke Untaralaya dan tiga dikremasi di Delingan," terang warga Mojosongo.

Perwakilan tokoh Tionghoa Solo, Sumartono Hadinoto mengatakan, mendukung langkah Pemkot Surakarta memindahkan makam para leluhur demi untuk kepentingan umum yang lebih bermanfaat.

"Kalau ditanya memindahkan makam orangtua atau leluhur itu sesuatu hal yang kurang nyaman. Semua budaya tidak hanya Tionghoa pasti sama. Tapi, kalau demi kepentingan umum yang lebih bermanfaat bagi orang-orang yang masih hidup, tentunya kami mendukung," kata Sumartono.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com