Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lereng Gunung Wilis Terbakar Diduga Ulah Pemburu Hewan Liar

Kompas.com - 23/10/2019, 07:38 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Sejak beberapa hari ini kawasan lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, terbakar.

Kebakaran itu terpantau sejak Minggu (20/10/2019) sore yang terjadi di petak 144-145 Kanyoran yang masuk Kecamatan Semen. Saat itu, ada sekitar 18 hektare lebih lahan yang terbakar.

Kebakaran di petak 144 itu lalu menjalar ke petak 109 Parang dan terkini pada Selasa (22/10/2019) merembet ke petak 106 Kalipang.

Petugas gabungan dari beberapa unsur semisal Perhutani, BPBD, hingga TNI telah turun lapangan untuk melakukan pemadaman. Mereka juga membuat sekat-sekat sebagai pemisah api agar kebakaran tidak meluas.

Baca juga: Guru Satu-satunya Dipindah, Siswa SD di Lereng Gunung Wilis Tak Belajar

Hanya saja pemadaman itu dilakukan secara manual dengan peralatan seadanya karena terjalnya medan.

Misalnya mereka menggunakan ranting pohon yang dipukul-pukulkan ke titik api dan pompa air gendong.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri Randi Agata mengatakan, upaya pemadaman akan terus dilakukan hingga tidak ada lagi titik api.

"Pada pukul 05.00 WIB (Rabu besok) juga akan dilakukan usaha pemadaman," ujarnya Randi, Selasa (22/10/2019) malam.

Sementara penyebab kebakaran itu, Randi menduga akibat ulah tangan jahil manusia.

Terutama orang-orang yang melakukan penangkapan hewan liar semisal landak atau musang menggunakan asap api.

"Bisa juga dari puntung rokok atau pun dari bekas perapian," ujarnya.

Baca juga: Cerita Pak Guru Edi di Lereng Gunung Wilis, Mengajar Tiga Siswa hingga Belajar di Rumah Warga

Jejak api yang tertinggal itu dengan mudah membakar lingkungan bawah hutan yang tengah kering akibat musim kemarau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com