PADANG, KOMPAS.com - Hujan yang hampir merata di seluruh Sumatera Barat sejak Senin (21/10/2019) malam hingga Selasa (22/10/2019) pagi membuat kualitas udara yang sempat masuk level tidak sehat, sekarang sudah normal.
Kendati demikian, Sumbar masih berpotensi menerima asap kiriman dari Sumatera Selatan dan Lampung karena titik panas masih ada di dua daerah tersebut.
"Kualitas udara di Sumbar, Selasa pagi ini terpantau berada di level baik dengan partikel debu PM 10 berada di bawah 50 ug/m3," kata Kepala Stasiun Pemantau Global Atmosfer (GAW) Bukit Koto Tabang, Agam, Sumatera Barat, Wan Dayantolis yang dihubungi Kompas.com, Selasa (22/10/2019).
Baca juga: Kabupaten Lingga Kembali Diselimuti Kabut Asap Kiriman dari Jambi
Menurut Wan, masih terjadinya udara kabur pada sebagian wilayah Sumbar salah satunya bersumber dari partikulat polusi udara dari lapisan atas yang turun ke permukaan.
Partikel-partikel padat seperti debu dan partikulat asap memang dapat tinggal di atmosfer hingga berminggu-minggu.
"Sementara hujan yang terjadi baru membersihkan udara lapisan bawah 600 meter-1 kilometer," ujar Wan.
Sementara, menurut Wan, Sumbar masih berpotensi menerim asap kiriman dari daerah tetangga seperti Sumatera Selatan dan Lampung karena di daerah itu masih ada titik api.
"Hujan yang mengguyur Sumbar hanya membersihkan partikulat debu, tidak menghilangkan sumber asapnya," jelas Wan.
Baca juga: Kabut Asap Kian Tebal, Dinas Pendidikan Ogan Ilir Kembali Liburkan Siswa
Sejumlah daerah di Sumbar yang berpotensi menerima asap kiriman tersebut adalah Dharmasraya, Sijunjung, Solok, Solok Selatan hingga Pesisir Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.