Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ditutup, Bagaimana Progres Pembangunan Wisata Negeri di Atas Awan?

Kompas.com - 21/10/2019, 20:32 WIB
Acep Nazmudin,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

LEBAK, KOMPAS.com - Obyek wisata negeri di atas awan Gunung Luhur di Kabupaten Lebak saat ini masih ditutup untuk umum.

Gunung Luhur ditutup lantaran akan dilakukan pembangunan untuk kenyamanan wisatawan.

Hampir satu bulan berlalu setelah penutupan, sejumlah fasilitas sudah dibangun, satu di antaranya yang paling menonjol adalah akses jalan ke Gunung Luhur yang sempat dikeluhkan berdebu.

Gubernur Banten, Wahidin Halim, mengatakan, pembangunan jalan hingga ke puncak Gunung Luhur sudah selesai dibeton.

Baca juga: 5 Fakta Baru Negeri di Atas Awan, Ditutup Sementara hingga Pedagang Kantongi Jutaan Rupiah Per Hari

 

Namun, baru satu arah dari Cipanas saja, sementara dari arah selatan terus dikebut. 

"Ke puncaknya sudah selesai, sudah bisa dilalui, tidak ada ngebul-ngebul lagi sekarang," kata Wahidin, kepada Kompas.com, saat ditemui di Pandeglang, Senin (21/10/2019).

Mantan Wali Kota Tengerang tersebut menargetkan, untuk akses jalan dari selatan, antara Warung Banten ke Gunung Luhur sepanjang 14 kilometer, bisa rampung paling cepat akhir tahun ini.

Pengunjung diperbolehkan datang lantaran akses jalan dari arah utara, sudah bisa dilalui. 

"Jalan sudah selesai, kapan saja silahkan, saya tidak pernah mengatakan ditutup, hanya mengimbau, itu punya Tuhan, tidak ada yang bisa melarang," kata dia.

Selain membangun jalan, fasilitas tempat ibadah juga akan dibangun. Wahidin mengatakan, peletakan batu pertama pembangunan masjid akan dilakukan pada minggu ini. 

Sementara, Bupati Kabupaten Lebak, Iti Octavia Jayabaya mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan izin pemanfaatan obyek wisata Gunung Luhur yang sebelumnya berada di zona rimba Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dari Kementerian LHK.

Selain itu, bersama dengan pemerintah pusat dan provinsi, pengelolaan wisata tidak hanya di Gunung Luhur saja, tapi juga terintegrasi dengan wilayah sekitar seperti Citorek Seberang, Cibarani, Lebak Gedong hingga Cipanas. 

Baca juga: Pengunjung Membeludak, Pedagang di Negeri di Atas Awan Kantongi Jutaan Rupiah Per Hari

"Cakupan luas, kemarin makanya dibilang lambat, kami selesaikan hak penggunaan zona rimba jadi zona pemanfaatan. Fokus kami ekowisata, meningkatkan pariwisata semata-mata pemberdayaan masyarakat dan juga peningkatan ekonomi masyarakat," kata dia.

Soal pembangunan jalan yang sudah selesai, Iti berbeda pendapat dengan Gubernur Banten.

Menurut Iti masyarakat jangan dulu terburu-buru untuk datang ke Gunung Luhur sebelum pembangunan benar-benar selesai demi kenyamanan pengunjung.

"Kami intinya masyarakat bisa manfaatkan itu, supaya tidak tergesa-gesa, supaya nyaman, semuanya clear dan clean," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com