Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Driver Ojek Online yang Ditabrak Kendaraan Taktis Polisi Saat Demo Ricuh Tak Lagi Bisa Bekerja

Kompas.com - 21/10/2019, 18:18 WIB
Himawan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Irfan Rahmatullah (37), driver ojek online di Makassar, tak lagi bisa bekerja setelah kendaraan taktis milik polisi menabrak Irfan saat aksi unjuk rasa di sekitar Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Jumat (27/9/2019).

Saat ini, Irfan hanya bisa terbaring di kasur kamarnya.

Irfan bercerita, saat kejadian ia baru saja mengantarkan istri dan anaknya, serta sedang mencari orderan penumpang.

"Begitu ke arah fly over, saya lihat orang berhamburan. Pas di depan Nipah Mal saya putar balik arah untuk lewat racing. Pas depan kantor gubernur sedikit lagi pembelokan racing center, tidak lama setelah itu saya ditabrak dari arah belakang," kata Irfan saat ditemui di rumahnya di Jalan Tidung VII, Kecamatan Rappocini, Makassar, Senin (21/10/2019).

Baca juga: Selain Lindas Mahasiswa, Kendaraan Taktis Polisi Juga Tabrak Driver Ojol

Kejadian itu menyebabkan Irfan harus dioperasi. Paha kirinya mengalami luka serius yang membuatnya tak bisa berdiri.

Irfan baru dioperasi setelah dua hari pasca-kejadian. 

Irfan menceritakan, sesaat setelah ditabrak, ada beberapa warga yang membawanya ke Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar untuk dioperasi.

Setelah sempat diberikan pertolongan pertama, dokter lalu menanyakan apakah kakinya mau dioperasi dengan pertimbangan harus membayar biaya di atas Rp 10 juta. 

"Dokter menanyakan mau operasi. Dokter tanyakan soalnya saya kan pasien umum. Saya bilang 'tunggu dulu dok. Saya harus berembuk dengan keluarga'. Keluarga tanyakan biayanya, dokter bilang Rp 10 juta ke atas. Estimasi Rp 20- Rp 30 juta," tutur Irfan. 

Biaya sebesar itu membuat Irfan pada akhirnya menolak untuk dioperasi.

Ia memilih melakukan pengobatan alternatif dengan pertimbangan biaya yang lebih murah.

Setelah mengambil keputusan itu, pukul 02.00 Wita pada Sabtu (27/9/2019), Irfan beserta keluarganya dipersilakan pulang.

Namun, Irfan awalnya menolak untuk pulang. Pasalnya, pengobatan alternatif tidak ada yang buka pada jam tersebut.

Namun pihak rumah sakit menyatakan jika ingin tinggal setidaknya hingga pukul 6 pagi, ia harus menambah biaya lagi. 

Mendengar kabar tersebut, Irfan  pulang ke rumah pada dini hari menggunakan ambulans yang disiapkan Gojek. 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com