Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santri Tewas Terjatuh dari Pohon Kelapa Jam 2 Dini Hari, Orangtua Heran

Kompas.com - 21/10/2019, 15:40 WIB
Aji YK Putra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Piter Romadoni (14), seorang Santri pondok pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, tewas mendadak, Senin (21/10/2019).

Jenazah Piter saat ini telah berada di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang untuk dilakukan visum.

Nur Asiah (43), ibu dari korban mengatakan, ia mengetahui anaknya tersebut meninggal setelah dihubungi pihak pesantren sekitar pukul 06.00 WIB.

"Pihak pesantren bilang anak saya di rumah sakit Bari Palembang. Setelah di sana, Piter sudah meninggal," kata Nur.

Baca juga: Saat Napi berubah Menjadi Santri …

Keterangan sementara dari pihak pesantren, Piter meninggal karena terjatuh dari pohon kelapa di pesantren tempatnya belajar, sekitar pukul 02.00 WIB.

Namun, Nur mengaku tak mengetahui apa penyebab anaknya itu memanjat pohon kelapa pada dini hari.

"Pihak pesantren hanya bilang jatuh dari pohon kelapa. Memang ada luka di bagian kepala. Selama ini anak saya tidak pernah memanjat pohon kelapa," ujar Nur.

Piter sudah tiga tahun belajar di sekolah menengah pertama (SMP) di pondok pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Selama belajar di sana, korban yang saat ini duduk di kelas 9, menurut Nur, tak pernah mengeluhkan hal apa pun.

"Anak saya betah di sana. Malahan dia ingin nyambung (SMA) di pondok. Terakhir pulang ke rumah Jumat kemarin, tidak mengeluh apa-apa. Luka-luka juga tidak," jelasnya.

Baca juga: Sidang Perdana Kasus Pencabulan Santri, Pimpinan dan Guru Pesantren Didampingi 5 Pengacara

Hal yang sama diucapkan oleh Gia Amalia (20), kakak korban. Piter, menurutnya, sempat bercerita ingin melanjutkan sekolah di pondok pesantren tersebut.

"Saya tidak ada firasat apa pun. Karena memang selama ini adik saya betah belajar di sana," jelas Gia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com