Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Pembunuh Korban Penculikan di Surabaya Ditangkap, 2 Masih Buron

Kompas.com - 19/10/2019, 11:14 WIB
Achmad Faizal,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Satreskrim Polrestabes Surabaya menangkap sekelompok pembunuh Bangkit Maknutu Dunirat (30), pria yang dilaporkan diculik lalu dibunuh dan jasadnya dibuang di sebuah sungai di Kota Batu, Jawa Timur.

Dari 6 terduga pelaku, polisi sudah mengamankan 4 orang, sementara 2 lainnya masih buron.

"Empat orang yang sudah kami amankan, 2 lainnya masih buron," kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran, Sabtu (19/10/2019).

Dari 4 pelaku yang sudah diamankan, 2 di antaranya adalah pasangan suami dan istri. Keduanya adalah Bambang Irawan (27) dan Rulin Rahayu (32).

Baca juga: Pengakuan Pelaku Pembunuhan Wanita Tanpa Busana di Hotel di Karawang

 

Pelaku lain adalah Krisna Bayu (22) dan M Rizaldy (19). Sementara 2 pelaku yang masih buron adalah Alank Reski Pradana dan Muhamad Imron Rosyadi.

Salah satu pelaku, Rulin Rahayu, kata Sudamiran, pernah menjalin asmara dengan korban.

"Secara umum, motif pembunuhan adalah sakit hati akibat konflik kredit mobil," katanya.

Para pelaku dijerat pasal 340 KUHP sub pasal 338 KUHP dan atau pasal 328 KUHP dan atau pasal 170 ayat (2) butir 3 KUHP dengan ancaman hukuman seumur hidup atau mati.

Seperti diberitakan, Bangkit dilaporkan menjadi korban penculikan oleh Mei Nuriawati, istrinya, Selasa (15/10/2019).

Dalam laporannya, sang istri melaporkan bahwa pada 12 Oktober suaminya dipaksa masuk ke mobil Suzuki Ertiga berwarna silver oleh segerombolan orang di sekitar Jalan Ahmad Yani, Surabaya.

Baca juga: Kesal Ditagih Utang Minuman Arak, Pemuda Bunuh Kakek dan Lari ke Depok

Sehari setelahnya, warga Kota Malang itu ditemukan tidak bernyawa di Sungai Watu Ondo, bawah Jembatan Cangar I, Dusun Jurang Kuali, Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

Di tubuhnya terdapat luka di dahi kiri seperti bekas tusukan senjata tajam, wajah dan bagian matanya memar, dan tangannya terikat tali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com