PADANG, KOMPAS.com-Guru les olah vokal, ID (51) yang diduga mencabuli siswi SMP di Padang Panjang, Sumatera Barat, DPK (14) mengaku khilaf.
ID pun siap bertanggungjawab atas perbuatannya. Hanya saja keluarga korban tidak mau dan tetap melanjutkan proses hukum.
"Tersangka mengaku khilaf dan mau bertanggungjawab. Namun keluarga korban tidak mau dan tetap melanjutkan kasusnya," kata Kasat Reskrim Polres Padang Panjang, AKP Hidup Mulya yang dihubungi Kompas.com, Kamis (17/10/2019).
Baca juga: Sambil Mengajar, Guru Les Vokal Cabuli Pelajar SMP hingga Hamil 8 Bulan
Hidup Mulya mengatakan saat diperiksa tersangka ID sempat mengaku menyesal dan menyebutkan dirinya khilaf.
ID sendiri sudah pisah ranjang dengan istrinya dan memiliki satu orang anak.
"Tersangka sudah beristri namun pisah ranjang. Anaknya ada satu. Jadi dia mengaku khilaf," kata Hidup Mulya.
Sebelumnya diberitakan, sambil mengajar les olah vokal, seorang guru privat berinisial ID (51) diduga tega melakukan pencabulan terhadap anak didiknya sendiri, DPK (14).
Ironisnya, perbuatan ID diketahui setelah DPK yang merupakan pelajar di sebuah SMP di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat itu hamil 8 bulan.
Baca juga: Siswi Korban Pencabulan Guru Les Sembunyikan Kandungan Gunakan Hijab Besar
Berdasarkan laporan yang diterima polisi, kejadian pencabulan dilakukan sebanyak empat kali di sela-sela les olah vokal yang dilakukan ID pada DPK.
Sebelum mencabuli korban, ID terlebih dahulu memberikan minuman berisi obat bius kepada DPK.
Setelah korban tidak sadar, tersangka baru melakukan tindakan pencabulan.
Setelah melalui pemeriksaan intensif, Rabu kemarin, ID akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.
ID dijerat dengan Undang-undang Perlindungan Anak dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.