Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rabu Pagi, Kualitas Udara Sumbar Masuk Level Tidak Sehat

Kompas.com - 16/10/2019, 09:40 WIB
Perdana Putra,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Kualitas udara di Sumatera Barat (Sumbar) masuk dalam kategori tidak sehat karena terpapar asap kiriman dari daerah tetangga.

Asap itu diduga berasal dari Riau, Jambi dan Sumatera Selatan yang saat ini memiliki hot spot kebakaran hutan dan lahan.

"Pagi ini partikel debu PM 10 sudah berada di atas baku mutu yaitu 150 ug/m3. Ini sudah masuk level tidak sehat," kata Kepala Stasiun GAW Bukit Kototabang, Agam, Sumbar, Wan Dayantolis yang dihubungi Kompas.com, Rabu (16/10/2019).

Baca juga: Selasa Pagi, Kualitas Udara Jakarta Lebih Baik daripada Bekasi dan Depok

Wan mengatakan, sebaran asap terpantau meluas dari wilayah Riau, Jambi dan Sumsel.

Hal ini sejalan dengan masih adanya hot spot yang terpantau pada daerah tersebut.

Sebaran asap kiriman masuk ke wilayah Sumbar terpantau dari analisis citra satelit Himawari.

"Hampir semua daerah di Sumbar mengalami penurunan kualitas udara akibat asap kiriman itu, seperti Kota Padang, Padang Pariaman, Bukittinggi, Sawahlunto, Sijunjung, Dharmasraya dan lainnya," ujar Wan.

Pada pantauan kemarin, partikel debu PM 10 menunjukkan angka pada level sedang yang umumnya terjadi mulai siang hingga sore hari. 

Baca juga: Palembang Diselimuti Kabut Asap Ekstrem, Alat Pemantau Kualitas Udara Mendadak Rusak

Namun, pada malam harinya sudah melewati batas baku mutu atau level tidak sehat.

Menurut Wan, kualitas udara yang tidak sehat itu memberi dampak kurang baik pada kelompok rentan, seperti anak-anak dan lansia, serta kelompok yang memang memiliki riwayat gangguan saluran pernapasan.

"Pada kelompok tersebut diimbau untuk tidak beraktivitas di luar ruangan. Kalau terpaksa juga gunakan masker," ujar Wan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com