Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makam Ibu yang Dibongkar Anaknya karena Rindu Segera Dicor

Kompas.com - 15/10/2019, 22:16 WIB
Ahmad Faisol,
Khairina

Tim Redaksi


PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Nasir, anak yang membongkar makam dan membawa jenazah ibunya karena kangen, masih berkeliaran di makam ibunya di Desa Kedungsumur, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo.

Makam ibunya akan dicor, Nasir diupayakan dibawa ke RSJ untuk mendapatkan perawatan kejiwaan.

Menurut warga setempat, sejumlah warga kerap melihat-lihat makam Sumarto karena khawatir Nasir kembali menggali kuburan ibunya tersebut.

"Dia tidak pernah mengganggu orang. Tapi saat berkeliaran di makam ibunya, dia membawa sebilah pisau," kata warga setempat yang tak mau disebutkan namanya Selasa (15/10/2019).

Baca juga: Rindu pada Ibu, Anak Bongkar Kuburan, Jenazahnya Dibawa ke Rumah

Khawatir Nasir kembali membongkar makam ibunya, pihak desa berencana mengecor kuburan itu.

Kepala Desa Kedungsumur Hasyim mengatakan, pihaknya berencana mengecor makam Sumarto. Rencana itu berdasarkan permintaan masyarakat karena khawatir akan kembali digali.

"Polsek Pakuniran menyarakan agar mengecor kuburan itu. Sampai sekarang Nasir masih berada di sekitar makam. Kita mendatangi rumah Nasir, tapi dia kabur saat Muspika datang," jelasnya.

Nasir yang berumur 45 tahun tercatat sebagai warga Desa Batur, Kecamatan Gading. Pihak desa berencana merujuknya ke RSJ Malang.

Baca juga: Kronologi Anak Bongkar Makam dan Bawa Jenazah Ibunya ke Rumah karena Rindu

Kepala Desa Batur Nurdin mengatakan, pihak kepolisian menyarankan Nasir untuk dibawa ke rumah sakit jiwa (RSJ) agar mendapatkan perawatan kejiwaan. Sehingga peristiwa serupa tidak terulang.

Namun, lanjut Nurdin, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak keluarga, termasuk koordinasi soal RSJ tujuan.

“Dalam dekat ini kami akan rembuk dengan pihak keluarganya Nasir, kalau setuju baru kita bawa ke rumah sakit jiwa,” kata Nurdin.

Nurdin juga mengaku terkejut atas kejadian itu. Nasir walaupun mengalami gangguan kejiwaan tidak pernah membuat onar di desanya, apalagi sampai membuat takut masyarakat.

“Dia ada empat bersaudara, dua orang mengalami gangguan jiwa, yakni Nasir dan Sawi. Tapi meski kejiwaannya tidak sehat, keduanya tidak pernah bikin masalah di desa kami,” tukas Nurdin.

Gangguan kejiwaan yang dialami oleh Nasir dan Sawi, lanjut Nurdin, memang sudah sejak lama diketahui oleh masyarakat setempat. Terjadi sejak kecil dan faktor keturunan.

Kapolsek Pakuniran Iptu Habi Sutoko meminta keluarga, warga, dan perangkat desa agar mengawasi Nasir dengan ketat agar kejadian serupa tidak terulang.

Habi menyebut, pihaknya menyarankan agar pemerintah desa membawanya ke rumah sakit jiwa.

"Polsek sudah mengumpulkan pemerintah Desa Batur dan Desa Kedungsumur untuk penanganan Nasir lebih lanjut," tukas Habi.

Diberitakan sebelumnya, karena rindu kepada ibunya yang meninggal dunia, Nasir membongkar kuburan.

Warga Desa Kedungsumur, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo akhirnya geger. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com