Temui Para Guru di Wamena, Mendikbud Jamin Keamanan

JAYAWIJAYA, KOMPAS.com - Pascakerusuhan Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada 23 September, banyak aktivitas masyarakat belum pulih seperti semula.

Termasuk juga aktivitas di dunia pendidikan yang hingga kini belum berjalan normal.

Karenanya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy melakukan pertemuan dengan para guru di Gedung Ukumiarek Asso, Wamena, Selasa (15/10/2019).

Dalam pertemuan tersebut, Muhadjir meminta seluruh guru untuk kembali melakukan aktivitasnya karena para pihak yang berwenang telah memberi jaminan keamanan.

Baca juga: Mendikbud: Ada Ketimpangan Pendidikan di Wamena dan Nduga Dibandingkan Daerah Lain

"Yang penting pesan saya, mohon semuanya kembali bekerja dengan baik, sudah ada jaminan keamanan dari kapolres, dandim dan bupati. Guru-guru saya minta bekerja kembali sebaik-baiknya," ujar Muhadjir.

Para guru juga diminta untuk bisa mengajak dan menghubungi siswa-siswanya yang hingga kini belum masuk sekolah.

Kepada Bipati Jayawijaya, Jhon Banua, Muhadjir berpesan agar Pemda bisa mulai menerapkan sistem rotasi bagi para guru.

"Bupati kalau bisa ada kebijakan rotasi guru. Jadi jangan ada guru di kota terus, jadi gantian yang di pedalaman ganti, tidak boleh guru mulai masuk sampai pensiun hanya di satu sekolah saja, harus ada kebijakan rotasi," kata dia.

Baca juga: Dikunjungi Mendikbud, Ini Kondisi Pelajar Pengungsi Nduga di Keneyam

Data Kemendikbud menyebut, ada 23 sekolah di Wamena yang terdampak kerusuhan.

Namun, yang mengalami kerusakan berat hanya satu sekolah, yaitu SMP YPPK Wamena yang sebagian ruangan dibakar oleh massa.

Mendikbud Muhadjir Effendy pun telah memastikan akan membantu pembangunan ulang sekolah tersebut.