SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang bersama PT KAI (Persero) sepakat membangun moda transportasi massal berupa kereta dalam kota atau trem.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, pihaknya telah membahas rencana itu bersama PT KAI, dimana PT KAI akan membantu jalur kereta api lokal.
Pemkot Semarang dan PT KAI juga telah menandatangani MoU terkait pengembangan transportasi berbasis kereta di Kota Semarang di kantor Wali Kota Semarang, Jumat (11/10/2019).
"Selama ini sudah kami diskusikan dan sudah melewati beberapa tahap. Kami wujudkan dengan penandatanganan MoU. PT KAI akan membangun jalur lokal berupa trem atau Autonomous Rail Transit (ART)," tutur pria yang akrab disapa Hendi, Senin (15/10/2019).
Baca juga: Di Belanda, Wakil Wali Kota Bogor Bahas Studi Kelayakan Trem
Kereta api dalam kota ini, kata Hendi, akan menjadi transportasi umum bagi masyarakat sekaligus untuk menunjang sektor pariwisata di Kota Semarang.
Moda transportasi ini pun nantinya akan dikemas dengan baik agar bisa menjadi salah satu pilihan moda transportasi bagi wisatawan.
"Sukses pariwisata kan ada tiga, aksesbilitas, akomodasi, dan atraksi. Ini masuk aksesbilitas, orang mau kemana-mana lebih mudah. Apalagi kalau trem atau ATR bisa didesain menarik, pasti orang berbondong-bondong," kata Hendi.
Untuk rute trem, ada beberapa alternatif pilihan, antara lain jalur Tawang - Jalan Pemuda - Simpanglima - Jalan MT Haryono - Tawang atau Jalan Pemuda - Jalan Imam Bonjol - Tawang, atau melalui jalur Bandara Ahmad Yani.