Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/10/2019, 05:30 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Hujan abu tipis melanda sejumlah wilayah di Boyolali dan Magelang di Jawa Tengah pasca-semburan awan panas Gunung Merapi, Kamis (14/10/2019).

Dari pantauan sementara, wilayah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, yang terjadi hujan abu tipis di Dusun Stabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo.

Sementara itu, dikutip dari Antara, sejumlah wilayah di Magelang juga diguyur hujan abu tipis. Hujan abu tipis tersebut tidak sampai menganggu aktivitas warga.

Seperti diketahui, pada hari Senin (14/10/2019) sore pukul 16.31 WIB, Gunung Merapi menyemburkan awan panas dengan tinggi kolom sekitar 3.000 meter dari puncak.

Berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, semburan awan panas tersebut terekam di seismogram dengan durasi 270 detik dan amplitudo 75 mm.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Hujan abu tipis terjadi di Boyolali

Puncak Gunung Merapi Dilihat dari Wisata Kali Talang, Klaten.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Puncak Gunung Merapi Dilihat dari Wisata Kali Talang, Klaten.

Menurut Maryanto, Kadus Stabelan, Boyolali, telah terjadi hujan abu tipis pada Senin sore.

"Iya, hujan abu tipis. Hujan abu tipis berlangsung dari pukul 17.00 - 17.30 WIB," katanya dikonfirmasi Kompas.com, Senin (14/10/2019) petang.

Sementara itu, semburan awan panas, sempat menyita perhatian warga. Pasalnya, pasca Gunung Merapi menyeburkan awan panas itu, lalu muncul titik api di bawah Pasar Bubrah.

Namun demikian, menurut Maryanto, saat terjadi hujan abu, warga tetap beraktivitas seperti biasa. 

Baca juga: Gunung Merapi Semburkan Awan Panas, Hujan Abu Tipis Terjadi di Boyolali

2. Titik api di hutan lereng gunung usai semburan awan panas 

Sisi barat laut Gunung Merapi.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Sisi barat laut Gunung Merapi.
Seperti diketahui, saat terjadi semburan awan panas, tampak muncul titi api di kawasan Pasar Bubrah.

Warga menduga, api itu diduga kuat berasal dari luncuran material yang dimuntahkan Gunung Merapi.

"Di beberapa titik sebelah selatan Gunung Merapi tepatnya di bawah Pasar Bubrah muncul titik api. Api terlihat setelah Gunung Merapi mengeluarkan awan panas tadi," kata Maryanto.

Untuk itu, warga akan melakukan pantauan terkait kondisi kawasan hutan di lereng Merapi di sisi wilayah Boyolali tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com