Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Ingin Berbagi dengan Mereka yang Sama-sama Kehilangan Kakinya Seperti Saya"

Kompas.com - 14/10/2019, 15:35 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Tahun 1998 Sholikin pergi ke Solo untuk mencari yayasan yang khsusus menangani orang cacat.

Keputusan tersebut di ambil karena ia ingin memiliki kaki palsu setelah kaki kanannya diamputasi.

Sholikin yang saat ini sudah berusia 64 tahun adalah warga Desa Brengkok, Kecamatan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.

Baca juga: Kisah Penyandang Disabilitas Berbagi Kaki Palsu Gratis, Dibuat dari Besi Rambu Lalu Lintas

Kaki kanannya diamputasi karena kecelakaan kerja saat dia menambang batu kapur di Gunung Moroyuti pada tahun 1997.

Kala itu, ia membeli kaki palsu seharga Rp 1 juta dari yayasan yang berada di Solo.

Namun Sholikin merasa kurang nyaman dengan kaki palsunya. Ia merasa kaki palsu tersebut berat jika digunakan untuk aktivitas sehari-hari.

Ia pun belajar untuk membuat kak palsu sendiri di rumahnya.

Baca juga: Agar Bisa Sekolah, Pemkab Mojokerto Upayakan Kaki Palsu Bagi Gadis Penderita Kanker Tulang

 

Buat kaki palsu dari barang bekas

Setelah sepekan lebih mengotak-atik barang-barang bekas yang ada di sekitarnya, Sholikin berhasil membuat satu kaki palsu untuk dirinya.

Kaki palsu tersebut terbuat dari lempengan plat besi, bekas rambu lalu linta, hingga pipa paron dengan ketebalan 1 sentimeter.

"Setelah coba saya gunakan sehari-hari kok terasa enak dan nyaman. Akhirnya saya putuskan untuk terus membuat kaki palsu dengan bahan-bahan yang sama hingga saat ini," kata dia.

Ia pun mengganti kaki palsu yang ia beli di Solo dengan kaki palsu buatannya sendiri.

Baca juga: Aksi Heroik Seorang IRT Lawan Spesialis Jambret Kaki Palsu hingga Nyaris Masuk Jurang

 

Bagikan 17 kaki palsu gratis

Ilustrasi difabelShutterstock Ilustrasi difabel
Sholikin yang pernah merasakan kehilangan kaki, memutuskan membuat dan memberikan kaki palsu hasil karyanya pada mereka yang tidak memiliki kaki, baik karena kecelakaan atau pun karena cacat bawaan.

Kepada Kompas.com Sholikin bercerita bahwa dia bukan orang kaya, namun sudah ada sekitar 17 kaki palsu yang ia buat dan dibagikan gratis kepada penyandang disabilitas.

Mereka bukan hanya berasal dari Lamongan, tapi juga dari kota-kota lain di Jawa Timur.

Sholikin mengatakan bahwa bahan untuk membuat kaki palsu sulit dia dapatkan. Selain itu proses pembuatannya cukup lama.

Baca juga: Dapat Bantuan Kaki Palsu, Anak Mantan TKI Ini Bercita-cita Jadi Guru

Namun ia mengaku senang bisa berbagi dan memberikan kaki palsu hasil karyanya secara gratis.

"Saya sendiri mengerti dan merasakan bagaimana rasanya menderitanya harus kehilangan kaki. Sehingga saya ingin berbagi dengan mereka yang sama-sama juga kehilangan kakinya seperti saya," tutur dia.

Baca juga: Kirim Surat ke Presiden Jokowi, Anak Penyandang Disabilitas Ini Dapat Kaki Palsu

SUMBER: KOMPAS.com (Hamzah Arfah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com