Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjadi Sebanyak 1.516 Gempa Susulan di Maluku, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 14/10/2019, 11:19 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Gempa bumi susulan masih terus mengguncang Pulau Ambon dan sekitarnya sejak gempa utama magnitudo 6,8 mengguncang wilayah tersebut pada Kamis (26/9/2019).

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Ambon mencatat, hingga Senin (14/10/2019), pukul 09.00 WIT, gempa susulan yang terjadi di wilayah Maluku telah mencapai 1.516 kali gempa susulan.

"Sampai pukul 09.00 WIT, pagi ini sudah sebanyak 1.516 kali gempa susulan terjadi,"kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Ambon Andi Azhar Rusdin kepada Kompas.com, Senin.

Baca juga: BERITA FOTO: 17 Bayi Lahir di Tenda Pengungsian Gempa Ambon, Ada yang Kembar hingga Nama yang Unik

Dari ribuan kali gempa susulan yang terjadi itu, gempa dengan skala terbesar yakni, magnitudo 5,6 yang terjadi di hari pertama gempa.

Kemudian, yang terkecil magnitudo 1,6 yang ikut dirasakan getarannya.

Andi menyebutkan, dari ribuan kali gempa susulan yang terjadi itu, sebanyak 175 kali gempa dirasakan getarannya oleh masyarakat di Pulau Ambon dan sekitarnya.

Andi menjelaskan bahwa gempa susulan yang masih terus terjadi di Maluku hingga saat ini merupakan peristiwa yang normal.  

Menurut Andi, dalam setiap peristiwa gempa kuat, akan terjadi deformasi atau pergeseran blok batuan di kerak bumi yang sangat luas.

Dari pergeseran batuan itu, terjadi ketidakseimbangan atau ketidakstabilan di zona tersebut.

"Sehingga muncul gaya-gaya tektonik untuk mencari kesetimbangan menuju kondisi stabil di sekitar pusat gempa utama yang dimanefistasikan sebagi gempa susulan,” katanya.

Dia menjelaskan, lazimnya gempa kuat dengan magnitudo di atas 6,0 akan disertai aktivitas gempa susulan.

Menurut Andi, semakin besar magnitudo gempa, maka potensi gempa susulannya semakin banyak, apalagi jika ditunjang dengan kondisi batuan di wilayah tersebut yang rapuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com