Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-penusukan Wiranto, Ma'ruf Amin Sebut Penanganan Terorisme Harus dengan Cara "Soft"

Kompas.com - 13/10/2019, 17:17 WIB
Dean Pahrevi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil presiden terpilih Ma'ruf Amin mengatakan, penanganan terorisme di Indonesia harus menggunakan cara-cara yang tidak represif.

"Jadi (penanganan terorisme) lebih intensif ke depannya, tapi dengan cara yang soft. Artinya tidak represif, pendekatan yang soft untuk menangkal atau mengembalikan mereka yang terpapar," kata Ma'ruf usia menjenguk Menko Polhukam Wiranto di RSPAD Gatot Subroto, Minggu (13/10/2019).

Baca juga: Jenguk Wiranto, Maruf Amin: Tidak Lama Lagi Beliau Pulih

Ma'ruf menambahkan, penanganan terorisme akan dilakukan lebih intensif dengan mengikutsertakan sejumlah organisasi masyarakata (ormas) Islam.

"Kita ingin menanganinya supaya lebih intensif yah, yang masalah terorisme, radikalisme, intoleransi, itu ditangani baik struktural maupun kultural. Oleh karena itu, nanti penanganannya harus lebih intensif, dan juga mengikutsertakan ormas-ormas Islam, MUI, NU, Muhammadiyah. Untuk kulturalnya tidak hanya deradikalisasi menangani dari hilir, tapi dari hulu, pencegahannya," ujar Ma'ruf.

Usai saat menjenguk Wiranto, Ma'ruf mengatakan, kondisi Wiranto sudah mulai membaik.

"Sedang dalam proses penyembuhan, Insya Allah tidak lama lagi beliau pulih. Saya ngobrol sebentar tadi, beliau menjelaskan mengenai peristiwa itu terjadi," ujar Ma'ruf.

Sebelumnya, Wiranto ditusuk saat tiba di Alun-alun Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, usai menghadiri sebuah acara di Universitas Mathla'ul Anwar, Kamis lalu.

Baca juga: Kasus Penusukan Wiranto, Aburizal Bakrie Khawatirkan Radikalisme di Indonesia

Wiranto menderita luka di tubuh bagian depan. Saat kejadian, polisi menangkap dua pelaku yang terdiri dari satu laki-laki dan satu perempuan.

Keduanya berinisial SA dan FA.

Polisi menyebut, para pelaku terpapar paham radikalisme ISIS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com