Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sapi Betina Lahir Bermata Satu Gegerkan Warga Kayong Utara, Kalbar

Kompas.com - 11/10/2019, 18:41 WIB
Hendra Cipta,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KAYONG UTARA, KOMPAS.com - Sebuah video bayi seekor sapi betina bermata satu dan tanpa hidung membuat geger warga Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat.

Dalam video itu, tampak bayi sapi itu terbaring, kemudian ada tangan seseorang yang memperlihatkan mata sapi yang hanya satu dan berada persis di tengah keningnya.

Setelah ditelusuri, sapi itu milik Misdiansyah (46), warga Sungai Belit, Desa Sejahtera, Kecamatan Sukada, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat.

Baca juga: Ular Berkaki Tiga di Karhutla Riau, Ini Penjelasan Ahli Reptil

Menurut dia, umur bayi sapi itu tak berlangsung lama. Hanya beberapa jam setelah dilahirkan, bayi sapi itu kemudian mati pada Jumat (11/10/2019), sekitar pukul 05.00 WIB.

"Sapi itu lahir Kamis (10/10/2019) siang. Kabar sapi mata satu cepat menyebar, puluhan warga langsung datang melihat," kata Misdiansyah, Jumat sore.

Dia menjelaskan, saat dilahirkan bayi sapi itu memang tidak normal. Selain bermata satu dan tidak memiliki hidung, sapi itu juga tidak bisa berdiri tegak, hanya mampu terbaring di dalam kandang.

"Sapi itu lahir dari induk sapi lokal. Saat lahir, tidak bisa berdiri dan menyusui," terangnya.

Penjelasan ilmiah

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kayong Utara, Ludi Nurmala mengatakan, kelahiran sapi bermata satu bisa dijelaskan secara ilmiah.

Baca juga: Cerita Unik Petugas Saat Padamkan Karhutla, Temukan Ular Berkaki Tiga hingga Ditegur Beruang

Menurut dia, sapi itu mengalami cyclops syndrome atau cyclopia. Sindrom itu juga bisa terjadi pada manusia. Penyebabnya, bisa saja karena faktor genetik, kelainan kromosom, atau terpapar radiasi.

"Kejadian itu juga pernah terjadi di sejumlah daerah, jadi itu sesuatu yang wajar," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com