Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/10/2019, 17:29 WIB
Masriadi ,
Farid Assifa

Tim Redaksi

ACEH UTARA, KOMPAS.com - Sejak sepekan terakhir, semen langka di sejumlah toko bangunan di Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe, Aceh.

Akibatnya, pembangunan dengan menggunakan dana desa terhenti.

Kepala Urusan Umum, Desa Rawang Itek, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, Abdul Rafar, Jumat (10/10/2019), menyebutkan, saat ini desanya mengalokasikan pembangunan parit desa.

“Terpaksa dihentikan karena semen tidak ada di toko. Jika pun ada jumlahnya tidak cukup juga kita gunakan untuk pembangunan. Kita perlu 100 sak, hanya tersedia lima sak,” kata Abdul Rafar.

Baca juga: Rem Blong, Truk Semen Seruduk Mobil, Motor hingga Bangunan, Satu Tewas

Menurutnya, berdasarkan informasi dari kecamatan lainnya, proyek pembangunan dengan dana desa juga terpaksa dihentikan.

Hal yang sama dikeluhkan pengembang rumah bersubsidi, Wahyuddin Albra di Lhokseumawe. Menurutnya, saat ini tidak ada pasokan semen di Krueng Geukuh, Kabupaten Aceh Utara.

“Gudang di Krueng Geukuh juga kosong semennya. Jadi sangat mahal. Kami susah mendapatkan pasokan semen itu. Padahal butuh banyak,” terangnya.

Saat ini, harga jual semen merek Andalas mencapai Rp 56.000 per sak, sedangkan semen merek merah putih dijual Rp 54.000 per sak.

“Itu harga di pengecer. Itu pun barangnya tidak ada,” katanya.

Baca juga: Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa, Begini Cara Kades di Jombang Meraup Uang Negara

Dia berharap Pemerintah Aceh segera memanggil produsen semen untuk provinsi itu. Sehingga segera ada solusi kelangkaan semen di Aceh.

“Pemerintah harus segera turun tangan. Jika tidak, target tahunan kita tidak akan tercapai,” pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com