Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesan Warga Semarang Saat Merasakan Hari Tanpa Bayangan

Kompas.com - 11/10/2019, 17:21 WIB
Riska Farasonalia,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kemunculan fenomena hari tanpa bayangan membuat masyarakat Jawa Tengah menjadi penasaran.

Fenomena hari tanpa bayangan tersebut terjadi di sejumlah daerah di Jawa Tengah sejak Kamis (10/10/2019) kemarin di wilayah Jepara hingga Minggu (13/10/2019).

Sementara di Kota Semarang, fenomena tersebut terjadi hari ini Jumat (11/10/2019) tepat pukul 11.25.06 WIB siang.

Informasi yang diperoleh dari Stasiun Klimatologi Kelas I, BMKG Kota Semarang, hari tanpa bayangan terjadi di Semarang lantaran posisi matahari tepat berada di titik koordinat 59.071 LS dan 43.02 BT.

Baca juga: Siap-siap, Semarang Akan Alami Hari Tanpa Bayangan

Seorang warga Jalan Hasanudin, Semarang Utara, Sigit Adrianto mengaku penasaran dengan fenomena tersebut. Dia pun mencoba membuktikan kebenarannya.

"Pas denger ada fenomena hari tanpa bayangan saya langsung penasaran terus pengen nyoba buktikan. Hari ini tadi saya berdiri buat ngecek ada bayangan saya atau tidak. Ternyata bayangannya memang tepat tegak lurus di bawah saya," ujar Sigit.

Menurut Kasi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kelas I, BMKG Kota Semarang, Iis Widya Harmoko, saat ini letak matahari atau kulminasi utama berada tepat di atas kepala manusia.

"Saat Hari Tanpa Bayangan terjadi di Semarang, temperatur udaranya sudah mencapai 36,2-36,4 derajat Celcius," ujar Iis.

Hari ini, fenomena hari tanpa bayangan juga muncul di waktu yang hampir bersamaan di 14 kabupaten/kota lainnya.

Daerah yang dilalui hari tanpa bayangan di hari ini antara lain Kabupaten Blora, Rembang, Pati, Purwodadi, Kudus, Demak, Kendal, Batang, Pekalongan, Kajen Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Slawi Kabupaten Tegal, Kota Tegal dan Brebes.

Sementara itu, Kasi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani, Yoga Sambodo mengatakan kemunculan hari tanpa bayangan dipengaruhi oleh gerak semu matahari yang berada di lintang selatan.

Baca juga: Yogyakarta Akan Alami Hari Tanpa Bayangan, Catat Tanggalnya

Saat terjadi kulminasi utama, warga yang sedang beraktivitas di luar rumah disarankan perbanyak minum air putih karena temperatur udaranya naik drastis ketimbang kondisi normal. 

"Soalnya musim hujannya agak mundur dari perkiraan awal, jadinya suhu udara di Semarang cenderung panas. Penyebab lainnya, matahari sedang berputar di belahan bumi selatan dan tidak ada tutupan awan sama sekali. Dampaknya radiasi mataharinya lebih maksimal saat turun ke bumi," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com