Izin Operasi dan Tarif Dipermasalahkan, Ini Penjelasan Maxim

SAMARINDA, KOMPAS.com - Perusahaan transportasi online asal Rusia, Maxim memastikan tak menabrak aturan terkait operasional Maxim di Kalimantan Timur.

Public Relation Specialist Maxim, Maria Pukhova mengatakan, pihaknya telah menjalankan semua ketentuan sesuai aturan hukum dari penentuan tarif dan izin operasi.

Untuk tarif telah disesuaikan batas minimum sebagaimana diatur Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Saat ini tarif dasar motor Rp 7.000 per kilometer.

Begitu juga soal izin operasi di Kaltim. Maria mengatakan, Maxim telah mengantongi izin penyelenggara sistem elektronik dari Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) dan bersinergi dengan mitra dalam mensosialisikan Angkutan Sewa Khusus (ASK) sesuai regulasi pemerintah.

"Jadi enggak ada masalah. Justru kami mengajak kerjasama para mitra driver," kata Maria, saat dihubungi, Jumat (11/10/2019).

Baca juga: Sasar Indonesia, Ini Layanan yang Ditawarkan Maxim, Perusahaan Ojek Online Asal Rusia

Klasifikasi Maria ini berkaitan dengan tudingan sesama driver ojek online lain di Balikpapan yang menyebut Maxim menerapkan harga lebih rendah dari standar batas minimum yang ditetapkan Kemenhub.

Sebelumnya, Maxim mendapat penolakan driver pesaing karena dua hal.

Pertama, soal penentuan tarif batas minimal yang dinilai menyalahi aturan Kemenhub dan kelengkapan izin operasi.

Diketahui, Maxim merambah pasar di Kaltim khusus Balikpapan dan Samarinda sejak Juni 2019.

Layanan Maxim tidak hanya untuk penumpang dan pengemudi. Perusahaan juga menyediakan layanan untuk seluruh pelaku pasar.

Baca juga: Ini Alasan Maxim, Perusahaan Ojek Online Asal Rusia Sasar Kalimantan Timur