Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Hujan Tiba, Pemkab Sragen Waspadai DBD

Kompas.com - 10/10/2019, 09:27 WIB
Labib Zamani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SRAGEN, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen mewaspadai penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) saat musim hujan tiba. 

Sebab, musim hujan tahun lalu Sragen sebagai daerah endemik penyebaran penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti.

"Kalau tahun lalu banyak sekali demam berdarah yang menyerang warga," kata Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, di Sragen, Jawa Tengah, Kamis (10/10/2019).

Baca juga: Terjangkit Demam Berdarah, Ibu Hamil 14 Minggu di Bali Meninggal

Perempuan yang akrab disapa Yuni mengimbau warganya agar sejak dini melakukan tindakan pencegahan penyakit DBD. Sebab, beberapa wilayah di Sragen sudah mulai diguyur hujan.

 

Wadah-wadah yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti tidak dibuang sembarangan.

"Kami sekarang sudah mengimbau mulai sejak dini masyarakat untuk mencegah penyebaran DBD," ungkap Yuni.

Sementara, agar air hujan tidak terbuang percuma, Pemkab Sragen menunjuk salah satu desa di Kecamatan Jenar sebagai percontohan desa untuk menampung air ketika musim penghujan tiba.

Baca juga: Melonjak, 610 Kasus DBD Terjadi di Kota Bekasi sejak Awal 2019

Sehingga, air hujan tersebut nantinya dapat digunakan dan bermanfaat bagi warga ketika memasuki musim kemarau tiba atau menjadi cadangan air seperti yang terjadi di Kabupaten Kulon Progo.

"Saya ingin 2020 nanti warga Sragen ini begitu musim hujan tiba air tidak terbuang percuma. Ada salah satu desa di Jenar sana sebagai percontohan prototipe untuk menampung air hujan," kata dia.

Pembuatan prototipe tempat penampungan air hujan tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan dana desa maupun program corporate social responsibility (CSR) perusahaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com