Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Perahu Peninggalan Belanda di Sungai Bengawan Solo Disarankan Diangkat

Kompas.com - 09/10/2019, 15:26 WIB
Hamzah Arfah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Tiga perahu yang saling berdekatan ditemukan karam di aliran Bengawan Solo yang berada di Desa Mertani, Kecamatan Karanggeneng, Lamongan, Jawa Timur.

Kuat dugaan, perahu-perahu ini merupakan peninggalan dari zaman kolonial Belanda tempo dulu berdasarkan penuturan cerita turun-temurun warga desa setempat.

Dugaan itu dirasa cukup masuk akal oleh pemerhati budaya Lamongan, Supriyo, meski bukti sejarah yang mengarah pada penuturan cerita warga tersebut belum bisa dianggap cukup kuat.

Baca juga: Soal Temuan 3 Perahu Peninggalan Belanda di Dasar Bengawan Solo, Ini Kata Disbudpar Lamongan

"Memang yang saya tahu dari cerita turun-temurun seperti itu meski belum ada bukti kuat yang mendukung," ujar Priyo, sapaan akrabnya, Rabu (9/10/2019).

Priyo sendiri sudah sempat melihat langsung penampakan tiga perahu yang karam di aliran Bengawan Solo tersebut.

Sebagian besar badan perahu masih banyak yang tertutup oleh lumpur di dasar sungai.

"Kalau sekilas yang saya lihat itu, perbedaan antara perahu tersebut dan zaman sekarang adalah metode penyambungan bagian-bagiannya. Jika sekarang sudah menggunakan las, perahu-perahu itu masih menggunakan keling sehingga besar kemungkinan memang tinggalan zaman kolonial Belanda," kata dia.

Untuk itu, agar semua dapat terlihat dengan jelas dan dipastikan, Priyo menyarankan supaya pihak-pihak terkait dapat mengangkat ketiga perahu tersebut dari dasar Bengawan Solo untuk penelitian lebih lanjut.

"Lebih penting lagi setelah perahu berhasil diangkat ke permukaan adalah bagaimana pengamanan dan perawatan perahu yang saya kira terbuat dari bahan baja tersebut," kata Priyo.

Sebelumnya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Lamongan sudah sempat mengutarakan keinginan mereka untuk mengangkat ketiga perahu itu dari dasar Bengawan Solo agar dapat dilihat bentuknya secara jelas dan dilakukan kajian lebih dalam.

Baca juga: Perahu Diduga Bekas Peninggalan Belanda Ditemukan di Dasar Bengawan Solo

"Kalau memang akan diangkat ke permukaan, ya besar kemungkinan menggunakan alat berat, pakai crane agar bodi perahu tidak rusak," ucap Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Lamongan Mifta Alamuddin.

"Sambil menunggu arahan dari BPCB (Balai Pelestarian Cagar Budaya) Jatim, kami juga menunggu debit air Bengawan Solo semakin surut agar bentuk perahu lebih jelas terlihat," ungkap Mifta.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, warga Desa Mertani menemukan tiga perahu yang diduga bekas peninggalan zaman kolonial Belanda di dasar aliran Bengawan Solo.

Diprediksi perahu-perahu tersebut berbentuk seperti setrika, dengan bagian depan lancip dan tumpul di belakang, dengan panjang diperkirakan sekitar 4 sampai 5 meter, dan lebar diperkirakan antara 1,5 hingga 2 meter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com