Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Temuan 3 Perahu Peninggalan Belanda di Dasar Bengawan Solo, Ini Kata Disbudpar Lamongan

Kompas.com - 09/10/2019, 09:25 WIB
Hamzah Arfah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Lamongan langsung menjalin komunikasi dan koordinasi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur (Jatim), terkait penemuan tiga perahu di dasar Bengawan Solo yang masuk dalam wilayah Desa Mertani, Kecamatan Karanggeneng, Lamongan, Jawa Timur.

Selain berkirim surat pemberitahuan terkait penemuan warga tersebut, Disbudpar Lamongan juga akan merekomendasikan kepada pihak BPCB Jatim agar dapat meninjau secara langsung, penemuan tiga perahu yang ditengarai sebagai peninggalan zaman kolonial Belanda tempo dulu itu.

"Nantinya setelah pihak BPCB meninjau secara langsung, kami juga berharap agar ada kajian terkait penemuan tiga perahu di Desa Mertani," ujar Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Lamongan, Mifta Alamuddin, Selasa (8/10/2019).

Baca juga: Perahu Diduga Bekas Peninggalan Belanda Ditemukan di Dasar Bengawan Solo

Pihak Disbudpar Lamongan sendiri sudah meninjau lokasi ditemukannya tiga perahu, yang ditengarai peninggalan zaman kolonial Belanda di Desa Mertani tersebut, begitu mendapat laporan dari warga.

Kendati demikian, pihaknya belum berani menentukan langkah lebih jauh, lantaran masih menunggu hasil kajian dan rekomendasi dari BPCB Jatim nantinya, apakah penemuan ini termasuk dalam kategori memenuhi benda bersejarah atau tidak.

"Kalau nanti keluar rekomendasi dari hasil kajian pihak BPCB Jatim baru kami akan menentukan langkah lanjutan, sebab kita juga belum tahu apakah ini termasuk memenuhi benda bersejarah atau bukan," kata dia.

Proses pengangkatan

Sambil menunggu respons dari BPCB Jatim, pihak Disbudpar Lamongan juga sedang memikirkan bagaimana proses pengangkatan perahu dari dasar Bengawan Solo yang ada di Desa Mertani.

Karena mereka pun tidak menginginkan, bila proses pengangkatan itu nantinya justru malah membuat rusak perahu-perahu tersebut.

"Kalau memang akan diangkat ke permukaan, ya besar kemungkinan menggunakan alat berat, pakai crane agar bodi perahu tidak rusak," ucap Mifta.

"Sambil menunggu arahan dari BPCB Jatim, kami juga menunggu debit air Bengawan Solo semakin surut agar bentuk perahu lebih jelas terlihat," ungkapnya.

Baca juga: Polisi Sebut Harta Karun Kerajaan Sriwijaya Hoaks, Warga: Kami Banyak Dapat Emas

Adapun menurut pengakuan Mohammad Amam, warga yang pertama kali menemukan ketiga perahu tersebut, warga Desa Mertani sudah coba mengangkat ketiga perahu secara manual.

Namun usaha tersebut gagal menemui hasil, lantaran sebagian besar badan perahu masih tertutup lumpur.

Sementara terkait bentuk, Amam memprediksi perahu-perahu tersebut berbentuk seperti setrika dengan bagian depan lancip dan tumpul di belakang.

Dengan panjang diperkirakan sekitar 4-5 meter, dan lebar diperkirakan antara 1,5 hingga 2 meter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com