Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov Maluku Akui Penyaluran Bantuan untuk Korban Gempa Terkendala

Kompas.com - 08/10/2019, 17:39 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Maluku mengakui ada kendala dalam penyaluran bantuan kepada pengungsi korban gempa bumi di Maluku.

Kendala tersebut akibat banyaknya sebaran lokasi pengungsian.

Misalnya lokasi pengungsian di hutan-hutan dan perbukitan yang sulit dijangkau.

Hal itu tidak hanya membuat penyaluran bantuan bagi pengungsi menjadi terhambat, tapi juga pelayanan kesehatan kepada pengungsi sulit dicapai.

“Kendalanya itu karena ada banyak sebaran titik lokasi pengungsian yang saling berjauhan. Bahkan, setiap desa itu ada beberapa titik lokasi pengungsian,”kata Plt Sekretaris Daerah Maluku Kasrul Selang di Aula Korem 151 Binaya, Ambon, Selasa (8/10/2019).

Baca juga: Gempa Susulan hingga 1.149 Kali, Warga Ambon Masih Butuh Bantuan Medis

Kasrul mengatakan, untuk menjangkau lokasi-lokasi pengungsian, tim di lapangan terpaksa memanfaatkan jaringan paling bawah seperti kepala-kepala dusun untuk membantu proses penyaluran bantuan.

“Kalau untuk MCK dan air bersih, memang kesulitannya di situ. Mereka para pengungsi di gunung-gunung kalau tidak ada MCK di situ, otomatis air bersihnya juga tidak ada,”kata Kasrul.

Menurut Kasrul, saat ini stok kebutuhan logistik bagi para pengungsi masih sangat aman.

Namun, yang paling dibutuhkan saat ini adalah tenda, selimut dan makanan bayi dan perlengkapan ibu hamil.

Pemda akan berupaya untuk mengatasi persoalan tersebut.

“Kita kekurangan itu tenda, terpal dan selimut, itu yang kurang di pengungsian,”kata Kasrul.

Baca juga: Susahnya Korban Gempa di Seram Barat, Sakit-sakitan, Tidur Beralaskan Tanah

Humas Satgas Penanggulangan Darurat Bencana Gempa Maluku Frona Koedoeboen juga mengakui bahwa distribusi tenda, selimut, terpal, matras, juga air bersih dan obat-obatan masih terkendala.

Menurut data yang ada, jumlah pengungsi yang tersebar di sejumlah lokasi pengungsian saat ini mencapai 170.900 orang.

“Itu data update senin tadi malam. Sementara untuk korban meninggal dunia itu 39 orang dan luka-luka sebanyak 1.578 orang,”kata Frona.

Sebelumnya, gempa magnitudo 6,8 mengguncang Pulau Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat.

Akibat gempa tersebut tercatat 39 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.

Selain korban jiwa, gempa tersebut juga mengakibatkan kerusakan rumah-rumah warga, sekolah, rumah ibadah, perkantoran dan fasilitas publik lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com