Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Layanan Jasa di Wamena Mulai Berjalan Pascakerusuhan

Kompas.com - 07/10/2019, 13:59 WIB
Dhias Suwandi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - 14 hari pascakerusuhan yang terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, aktivitas perekonomian mulai berjalan kembali.

Dari sektor jasa, aktivitas mulai dilakukan meski jam operasionalnya belum normal.

Kepala PT Pos Indonesia Regional XI Wilayah Papua dan Papua Barat Lily Sellano mengklaim mulai hari ini layanan Kantor Pos sudah mulai berjalan kembali.

"Untuk wilayah Wamena hari ini sudah dibuka untuk layanan pensiun dan jasa keuangan. Untuk layanan pengiriman surat dan paket akan segera diaktifkan dalam Minggu ini," kata Lily, di Jayapura, Senin (7/10/2019).

Baca juga: Polda Papua Tetapkan 13 Tersangka Kerusuhan Wamena

Menurut dia, dalam minggu ini PT Pos akan melakukan konsolidasi agar petugas-petugas yang sudah keluar dari Wamena diusahakan segera kembali.

Lily menyatakan PT Pos siap membantu pemerintah untuk memulihkan kondisi di Wamena dengan segera menormalkan layanan di lokasi tersebut.

"Sesuai dengan imbauan pemerintah untuk menghidupkan kembali Wamena, kami pastikan layanan kami bisa berjalan di minggu ini," kata dia.

Sementara, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua, Naek Tigor Sinaga menyebut, seluruh perbankan yang ada di Wamena telah kembali beroperasional.

"Saat ini, semua sudah buka, ada Bank Mandiri, BRI, Bank Papua, BNI dan bahkan BPR sudah buka," kata dia.

Tigor memastikan seluruh perbankan di Wamena memiliki peraediaan uang tunai yang mencukupi.

Baca juga: Sekitar 500 Pengungsi dari Wamena Tiba di Makassar

"Kebutuhan uang tunainya tidak ada masalah sampai saat ini karena di sana ada kas titipan BI yang dikelola oleh Bank Papua, itu plafonnya Rp 150 miliar," kata dia.

Sejak kerusuhan hingga kini, ia memastikan tidak ada penarikan uang tunai dalam jumlah yang signifikan.

"Jumlah itu sudah cukup, kalau misal kurang pasti kita drop lagi dari sini, tapi sampai saat ini belum ada permintaan," kata Tigor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com