UNGARAN, KOMPAS.com - Peternak sapi perah mengeluhkan harga konsentrat yang terus naik. Setiap tiga bulan sekali, harga pakan konsentrat naik kisaran Rp 200-300 per kilogram. Padahal, harga susu naik terakhir kali pada 2017.
Ketua Koperasi Andini Luhur Desa Jetak, Getasan, Kabupaten Semarang, Agus Warsito mengatakan saat ini kondisi peternak terhitung memprihatikan. Kondisi ini diperparah dengan kemarau panjang.
"Air untuk kebutuhan sehari-hari saja sulit, sekarang ditambah untuk sapi. Peternak harus ngangsu atau beli air," katanya, Jumat (4/10/2019).
Agus mengungkapkan, harga jual susu di tingkatan peternak berkisar antara Rp 5.000 hingga Rp 6.000. Sementara konsentrat kualitas bagus, per kilogram Rp 3.600.
Baca juga: Daripada Jadi TKI di Malaysia, Lebih Baik Jadi Peternak Sapi
"Untuk satu liter susu membutuhkan dua kilo konsentrat. Tentu kalau hitungan profesional tidak menutup biaya operasional," paparnya.
Menurutnya, harga susu idealnya minimal Rp 7.000 per liter.
Peternak yang bergabung di Andini Luhur, lanjutnya, berjumlah sekitar 2.000 orang. Setiap perternak menyetorkan susu 10 sampai 20 liter per hari.
"Susu yang masuk di koperasi per hari minimal 22 ribu liter," ungkap Agus.
Baca juga: Peternak Sapi Perah di Bandung Bangun Desa Susu
Para peternak tersebut masih bertahan meski kondiisnya dilematis. Menurut Agus, kebanyakan peternak saat ini telah berusia lanjut.
Sementara para pemuda, enggan meneruskan usaha orangtuanya karena dianggap tak lagi menguntungkan.
Mereka memilih bekerja di pabrik atau menjadi driver ojek online.
"Peternak yang ada saat ini sifatnya sambilan. Sehingga mereka masih bertahan. Karena kalau profesional pasti tidak akan mampu," kata Agus.
Karena sambilan, maka peternak sapi perah tersebut memiliki pekerjaan utama. Selain itu, mereka juga tak menghitung biaya rumput, tenaga, lahan, listrik.
"Dengan begitu, yang dihitung hanya konsentrat saja. Selama masih ada selisih modal dengan harga jual susu, maka sudah dianggap untung," jelasnya.
Baca juga: Tradisi Meugang Jelang Lebaran, Masa Peternak Sapi Aceh Bersuka Cita
Namun, dengan kondisi tersebut peternak tidak bisa melakukan pengembangan investasi.