Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meluas ke Medan Terjal, Kebekaran Gunung Semeru Sulit Dipadamkan

Kompas.com - 04/10/2019, 08:08 WIB
Andi Hartik,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com – Kebakaran hutan di Gunung Semeru, Jawa Timur, masih terus menjalar.

Personel gabungan yang dikerahkan kesulitan mengendalikan api karena kebakaran berada di medan yang terjal.

Dengan begitu, kebakaran hutan di Gunung Semeru sudah berlangsung selama tiga minggu. Sebab, kebakaran pertama kali terdeteksi pada Selasa, 17 September 2019.

Baca juga: Semakin Meluas, Kebakaran Gunung Semeru Mencapai 97,3 Hektar

Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas pada Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Sarif Hidayat mengatakan, sampai saat ini masih terdeteksi asap kebakaran hutan di Blok Pos 1, Po’o dan Blok Landingan Dowo.

“Masih terdapat karhut di lokasi berupa kepulan asap, yaitu di Blok Pos 1, Po’o dan Blok Landingan Dowo,” kata Sarif, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (3/10/2019).

Menurutnya, lokasi kepulan asap kebekaran itu merupakan medan yang terjal. Hal itu yang menyulitkan personel gabungan untuk menjangkau lokasi.

“Lokasi ini memiliki medan yang sangat terjal dan berbukit. Faktor angin yang sangat kencang ditambah cuaca panas dapat menyulitkan petugas untuk melakukan pemadaman sehingga tim memutuskan melakukan pemantauan,” kata dia.

Meski kebakaran sudah berlangsung lama dan blok kawasan yang terbakar cukup banyak, TNBTS merilis luasan lahan yang terbakar cukup kecil.

Baca juga: Terus Meluas, Kebakaran Gunung Semeru Capai 60,4 Hektare

 

Hingga Rabu (2/9/2019), luasan kebakaran di Gunung Semeru seluas 102 hektare.

Padahal, kawasan yang terbakar meliputi Gunung Kepolo, Arcopodo, Kelik, Watupecah, Waturejeng, Ayek-ayek, Pusung Gendero, Ranu Kumbolo, Pangonan Cilik, Oro-oro Ombo, Watu Tulis, Bantengan, Sentong, Pasang Kupluk dan Gunung Lanang.

Sampai saat ini, jalur pendakian menuju Mahameru, puncak tertinggi Jawa itu masih ditutup akibat kebakaran yang merambat ke jalur pendakian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com