Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17 Warga di Cianjur Alami Keracunan Gas Klorin

Kompas.com - 01/10/2019, 06:37 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Belasan warga Kampung Ciajag III, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, harus dilarikan ke klinik dan rumah sakit akibat keracunan udara.,

Peristiwa yang terjadi Senin (30/9/2019) pukul 2.00 WIB itu diduga akibat kebocoran tabung gas klorin dari bak penampungan air milik Perumdam Tirta Mukti Cianjur. 

Para korban mengalami gejala sesak nafas, tenggorokan kering, dan mata berair karena iritasi.

Baca juga: Penyakit Tak Kunjung Sembuh, Pria di Cianjur Nekat Bunuh Diri

“Sebelas orang dibawa ke rumah sakit dan ada enam orang mendapatkan perawatan di Klinik Assidiq Ciwalen,” tutur Ketua RW 005, Sugilar kepada wartawan, Senin malam.

Menurut Sugilar, warga dikagetkan dengan bau yang menyengat di lingkungannya. Setelah dicari sumbernya, ternyata berasal dari tabung gas klorin yang ada di bak penampungan air tersebut.

“Awalnya kejadiannya, saya tidak tahu persis. Apakah meledak itu tabung atau bocor. Tiba-tiba saja warga pada berhamburan ke luar karena merasa sesak nafas dan tercium bau menyengat,” kata dia.

Sugilar menyebutkan, peristiwa tersebut di saat warga sedang beristirahat sehingga banyak yang terdampak. Sementara, warga lainnya yang selamat berhasil menjauh ke lokasi dangkan yang berhasil 

“Karena memang jarak bak air itu dengan pemukiman warga dekat, jadi uapnya ke bawa angin ke pemukiman warga,” ucap dia.

Salah seorang korban, Fitri (28) mengaku, saat ia sedang beristirahat di dalam rumahnya tiba-tiba merasakan sesak nafas dan mata menjadi perih.

“Saya tidak sempat menjauh untuk menghindari udara yang terkontaminasi gas bocor itu. Yang kena ternyata bukan saya saja, yang juga banyak,” ujar dia.

Direktur Utama Perumdam Tirta Mukti, Cianjur, Budi Karyawan membenarkan adanya kebocoran tabung gas klorin di bak penampungan air bersih tersebut.

Baca juga: Bayi 3 Bulan Ditemukan Tewas di Bak Mandi di Cianjur

“Kami menggunakan klorin ini yang dimasukkan ke dalam air untuk membunuh bakteri, dan ini sudah berlangsung puluhan tahun dan tidak pernah ada masalah, baru kali ini terjadi (kebocoran tabung gas klorin),” tutur Budi, kepada wartawan.

Karena itu, pihaknya menyampaikan permohonan maaf kepada warga yang terdampak, dan siap bertanggung jawab atas kejadian tersebut dengan menanggung semua biaya perawatan para korban.

“Di lokasi kejadian sudah tertangani, sudah steril lagi. Mudah-mudahan tidak terlalu berdampak luas. Tadi juga kami dari klinik dan rumah sakit alhamdulilah tidak ada yang sampai harus dirawat, sudah diperbolehkan pulang,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com