Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo di Bandung Bertahan hingga Malam, Massa Lempar Bom Molotov

Kompas.com - 30/09/2019, 21:26 WIB
Agie Permadi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Polisi masih memukul mundur aksi massa yang melakukan unjuk rasa di Depan Gedung DPRD jabar, Senin (30/9/2019).

Setelah aparat kepolisian melakukan  barikade penyekatan, massa terbelah ke beberapa arah, yakni Jalan Aria Jipang, Jalan Trunojoyo, Jalan Diponegoro.

Melalui pengeras suara, tak hentinya petugas meminta massa untuk membubarkan diri. Namun Massa tetap bertahan dan melakukan perlawanan dengan melemparkan batu, petasan, hingga mercon.

Berdasarkan pantauan di Jalan Trunojoyo, massa bahkan ada yang melempar bom molotov, beruntung botol tersebut tidak mengenai petugas melainkan tercecer sehingga api pun menyala di jalan.

Baca juga: Demo di Gedung DPRD Jabar Ricuh, Massa Lempar Batu hingga Petasan

Polisi terus memukul mundur massa dengan menggunakan water canon dan gas air mata. Akibat bentrokan itu, terlihat fasilitas publik berupa pagar pun rusak dan bertumpuk terbakar dan batu-batu pun bercecer di jalan.

Begitu pun di jalan Diponegoro, tepatnya di depan Gedung DPRD Jabar, jalanan terlihat lengang, kendaraan tak ada yang berani masuk lokasi tersebut.

Bom molotov

 

Batu-batu, botol plastik hingga kayu terlihat bercecer di jalan itu.

Baik Jalan Diponegoro maupun di Jalan Trunojoyo pun terlihat lumpuh.

Hingga pukul 20.35 wib, sebagian massa masih bertahan, polisi masih berupaya memukul mundur aksi massa tersebut.

Salah satu kendaraan di Jalan Trunojoyo pun mengalami pecah kaca akibat bentrokan tersebut.

"Tadi ada mobil pecah kacanya sedikit, tapi gak apa-apa," katanya. "Yang punya mobil lagi ngopi-ngopi di sini tiba-tiba datang."

Baca juga: Demo di Bandung Ricuh, Demonstran Robohkan Pagar Gedung DPRD Jabar

Andien, seorang pegawai di salah usaha di Jalan Trunojoyo mengatakan bahwa dirinya melihat ada bom molotov yang dilemparkan aksi massa ke arah petugas.

"Ada bom molotov beberapa kali, saya lihat bentrokannya seperti apa dari dalam, karena takut jadi enggak berani keluar," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com