Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Pelajar SMK Diamankan Saat Ikut Demo Mahasiswa, lalu Dipulangkan ke Rumah

Kompas.com - 30/09/2019, 20:43 WIB
Amran Amir,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALOPO, KOMPAS.com – Sebanyak 14 pelajar SMK di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Senin (30/09/2019) yang ikut aksi unjuk rasa atau demo mahasiswa Aliansi Peduli Indonesia (API) di depan gedung DPRD Palopo kini dipulangkan ke rumah masing-masing setelah sempat menjalani pemeriksaan di Mako Polres Palopo.

Kasat Reserse Kriminal Polres Palopo, AKP Ardy Yusuf mengatakan para pelajar tersebut diamankan saat ikut aksi demo mahasiswa.

“14 pelajar tersebut sudah kami kembalikan ke orang tuanya,” katanya saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Senin (30/09/2019) malam.

Aksi unjuk rasa pelajar yang mendukung demo mahasiswa ini dilakukan oleh pelajar dari SMK kota  Palopo, mereka bergabung sejak pukul 12.38 Wita.

Baca juga: Di Pekanbaru, Mahasiswa Larang Siswa SMA dan SMK Ikut Demo 

Pelajar yang ikut aksi unjuk rasa, sempat melakukan orasi singkat di saat di depan gedung DPRD Kota Palopo, dalam orasinya, pelajar SMK hanya menyampaikan dukungannya terhadap mahasiswa yang berjuang menolak Undang-undang KPK, RKUHP dan Pembubaran BPJS Kesehatan.

“Kami datang disini membantu kakak-kakak mahasiswa. Kami datang meminta keadilan yang benar, bukan yang salah,” kata seorang pelajar SMK di atas kendaraan dengan menggunakan pengeras suara yang disambut teriakan.

Setelah berorasi, beberapa menit kemudian aksi unjuk rasa berakhir ricuh dengan aparat keamanan.

Saling serang antara mahasiswa dengan aparat keamanan terjadi, mahasiswa memukul mundur petugas keamanan saat gas air mata yang ditembakkan berlawanan arah mata angin sehingga membuat petugas kewalahan.

Mahasiswa pun terus melempari petugas dengan batu. Dalam aksi ini, petugas mengamankan seorang pengunjuk rasa yang diduga provokator aksi.

Bentrokan terus memanas di Lapangan Pancasila,  petugas pun berhasil memukul mundur mahasiswa. Dalam kejadian ini, seorang polisi mengalami luka bagian mata akibat lemparan batu. 

Baca juga: Siswa SMA dan SMK di Garut Dijamin Tak Ikut Demo Lagi

Menolak UU KPK 

Korlap aksi Algazali mengatakan, unjuk rasa ini dilakukan untuk menolak Undang-undang KPK, Bubarkan BPJS Kesehatan, dan meminta Presiden RI mengevaluasi Kapolri serta Menkopolhukam.

“Kami meminta tolak Undang-undang KPK, tolak RKUHP dan bubarkan BPJS Kesehatan  dan kami meminta untuk mencopot Menkopulhukam, mencopot Kapolri dan mencopot Kapolda Sulsel karena dianggap tidak mampu menuntaskan kasus HAM,” katanya saat dikonfirmasi di lokasi. Sebanyak 481 personel gabungan keamanan diturunkan untuk pengamanan unjuk rasa gabungan mahasiswa se-Kota Palopo, yang terdiri dari Brimob, TNI, dan personel Kepolisian Polres Palopo, termasuk BKO dari Toraja, Luwu Utara, serta Polres Luwu.

"Ada 481 personil gabungan  yang kami turunkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa hari ini," ungkap Kapolres Palopo AKBP Ardiansyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com