Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Sementara Gempa Ambon: 374 Rumah Rusak, 9 Warga Tewas

Kompas.com - 28/09/2019, 17:54 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Jessi Carina

Tim Redaksi


AMBON, KOMPAS.com - Gempa bumi bermagnitudo 6,8 yang mengguncang Kota Ambon berdampak pada rusaknya rumah warga dan jatuhnya korban.

Berdasarkan data terbaru, rumah warga yang mengalami kerusakan akibat gempa sebanyak 374 unit, baik kerusakan ringan, sedang, dan berat.

Sedangkan warga Ambon yang meninggal dunia akibat gempa berjumlah sembilan orang.

"Yang pertama catatan yang masuk di kita ini kurang lebih 9 orang meninggal dunia. Rumah yang rusak itu ada 173 ringan, 127 rusak sedang dan 74 rusak berat," kata Sekretaris Kota Ambon, Anthony Gustav Latuheru didampingi Kepala BPBD Kota Ambon saat menggelar konferensi pers di Kantor Wali Kota Ambon, Sabtu (28/9/2019).

Adapun, pengungsi yang telah terverifikasi berjumlah 350 kepala keluarga.

Pemerintah Kota Ambon sendiri memiliki standar untuk menentukan kategori pengungsi yakni mereka yang terdampak langsung dengan gempa.

Baca juga: Kehujanan, Pengungsi Gempa Ambon Minta Selimut dan Tenda

Menurut Gustav, puluhan ribu warga yang setiap malam ikut mengungsi ke sejumlah lokasi tinggi di Kota Ambon tidak termasuk dalam kategori pengungsi karena rumah-rumahnya tidak rusak akibat gempa.

"Kalau yang disebut pengungsi itu mereka yang terkena dampak langsung mereka sudah tidak bisa lagi tinggal di rumah mereka karena rumahnya rusak, itu kita kategorikan sebagai pengungsi tapi sebagai besar ini bukan pengungsi tapi mengungsi karena takut tinggal di rumahnya terutama yang tinggal di pinggir pantai, mereka ini siang tinggal di rumah dan malam lari ke ketinggian," ungkapnya.

Dari lima kecamatan di Kota Ambon, yang terdampak gempa paling terparah adalah  Kecamatan Teluk Ambon.

Menurutnya data terkait dampak gempa itu diperoleh langsung dari kepala desa, lurah dan raja yang ada di setiap desa dan negeri di Ambon.

Baca juga: Fakta Pasca-gempa Ambon, 25.000 Warga Mengungsi hingga 475 Lindu Susulan

"Yang pertama saya ingin sampaikan bahwa data yang saya sampaikan hari ini masih bersifat sementara ya bisa saja berkmebang, ya kalau berkembang 0, sekian persen lah karena sudah finalisasi. Data ini yang kita terima dari kades, raja dan lurah, nanti baru diverifikasi pada hari senin mendatang oleh posko bencana," ungkapnya.

Menurut Gustav, saat ini penanganan pengungsi korban gempa terus dilakukan baik dengan memberikan makanan siap saji maupun tenda pengungsi.

"Soal tenda kita bantu dari badan bencana, ada juga dibantu dari TNI kita bantu tenda gulung sesuai dengan kebutuhan berapa kepala keluarga, berapa jumlah jiwanya kita bantu. Kita juga salurkan makanan siap saji," ungkapnya.

Sebelumnya, gempa 6,8 magnitudo mengguncang Pulau Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat pada Kamis (26/9/2019) sekitar pukul 08.46 Wit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com