Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Resmikan Kereta Istimewa, Ingatkan PT KAI Beri Layanan Luar Biasa

Kompas.com - 28/09/2019, 14:56 WIB
Amir Sodikin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kembali menegaskan bahwa Indonesia ingin menjadikan kereta api sebagai angkutan utama.

Saat ini, ekspektasi masyarakat terhadap layanan kereta api begitu tinggi.

Menhub Budi Karya Sumadi memberi catatan, publik kini mendambakan layanan kereta api yang luar biasa. Karena itu, dibutuhkan inovasi dan kreativitas di lingkungan karyawan PT KAI.

Hal tersebut ditekankan Budi saat meresmikan Kereta Istimewa bertepatan dengan HUT Ke-74 PT KAI di Pusdiklat Ir H Djuanda di Bandung, Sabtu (28/9/2019).

"PT KAI di usianya yang ke-74 ini merupakan perusahaan yang istimewa, luar biasa. Indonesia ingin menjadikan kereta api sebagai angkutan yang utama, baik di perkotaan maupun antarkota," kata Budi.

Baca juga: HUT ke-74, PT KAI Resmi Luncurkan Kereta Istimewa

Oleh karena itu, insan-insan di kereta api harus meningkatkan kualitas karena ekspektasi masyarakat terhadap kereta api begitu tinggi.

"Kita lihat di Jakarta, ada 1,2 juta orang tiap hari menggunakan moda transportasi kereta api. Sekarang Jakarta-Bandung, kemudian Jakarta-Surabaya, orang mendambakan kereta api yang luar biasa. Saya menyampaikan selamat HUT ke-74, menyampaikan apresiasi, layanan KAI harus ditingkatkan," kata Budi.

Peresmian Kereta Istimewa

Salah satu yang diharapkan dari KAI adalah berbagai inovasi dan kreativitas dalam mengembangkan bisnisnya. Budi mencontohkan inovasi yang dilakukan dengan peluncuran Kereta Istimewa.

"Kereta Istimewa tadi juga telah melakukan inovasi. Jadi, inovasi harus dilakukan sehingga masyarakat pengguna ini mendapatkan suatu layanan yang selalu ada diversifikasinya. Ada yang eksekutif, bisnis, dan ekonomi, misalnya. Ini dipikirkan supaya ada subsidi silang," kata Budi.

Budi mengapresiasi renovasi yang dilakukan untuk Kereta Istimewa. "Kereta Istimewa ini sebenarnya kereta yang sudah tak dipakai, kereta yang lama, jadi inovasinya barang yang tadinya tak dipakai sekarang dipakai, bahkan malah menjadi ekslusif," kata Budi.

Baca juga: KAI Luncurkan KA Argo Parahyangan Excellence, Jakarta-Bandung 2 Jam 50 Menit

"Ini kreativitas dan inovasi yang baik. Saya mengusulkan di kota-kota khusus seperti Yogyakarta-Solo, kereta bandaranya seperti Kereta Istimewa ini. Tapi desain interiornya lebih tradisional lagi," kata Budi.

Contoh inovasi lain adalah dengan pengembangan TOD (transit oriented development) atau kawasan berorientasi transit. Sekarang ini, kata Budi, di titik-titik persimpangan, di stasiun-stasiun, telah dikembangkan TOD.

"Gunakan tempat-tempat itu sehingga menarik, anak-anak senang, keluarga senang, dan mengutamakan kereta api sebagai angkutan utama," kata Budi.

Baca juga: HUT ke-74, PT KAI Resmi Luncurkan Kereta Istimewa

Direktur Utama PT KAI Edi Kusmoro yang mendampingi Menhub memaparkan berbagai fasilitas yang dimiliki Kereta Istimewa.

"Fasilitas yang pasti ada fasilitas tempat rapat, tempat makan, ruang santai, ruang keluarga, nonton televisi, karaoke, mini bar, tempat shalat juga sudah ada, toiletnya ada dua. Waktu perjalanannya sudah semaunya, fleksibel," kata Edi.

"Dan (harganya) cuma Rp 19 juta untuk rute Jakarta-Bandung untuk 40 orang," kata Menhub Budi Karya Sumadi.

Harga yang diberikan oleh Menhub merupakan harga estimasi. Hingga kini PT KAI belum merilis harga resmi untuk Kereta Istimewa.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com