Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesulitan Lahan, 33 SD Negeri di Salatiga akan Digabung

Kompas.com - 27/09/2019, 14:22 WIB
Dian Ade Permana,
Khairina

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Sebanyak 33 sekolah dasar negeri (SDN) yang ada di Kota Salatiga akan di-regrouping atau digabung. Alasan utama penggabungan tersebut adalah untuk efektivitas pembelajaran.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid Dikdas) Dinas Pendidikan Kota Salatiga Anindita Sulaksono Widagdo mengatakan, 33 SDN tersebut berada dalam 15 lokasi yang berdekatan.

"Jadi yang digabung itu ada 33 sekolahan yang berada dalam satu kompleks. Karena dalam kompleks yang sama, sekolahan memiliki lahan yang sempit, bahkan untuk area bermain atau upacara pun sulit," jelasnya di komplek perkantoran Setda Kota Salatiga, Jumat (27/9/2019).

Jumlah SDN di Salatiga sendiri mencapai 77 sekolah.

Baca juga: Beredar Undangan Aksi SMA/SMK se-DIY, Disdikpora Minta Siswa Tetap Sekolah

Anindita mengatakan, karena berada dalam komplek yang sama, tak jarang timbul persaingan tak sehat.

"Persaingan sudah bukan lagi soal kualitas pendidikan, tapi hingga hal-hal di luar pendidikan sehingga ini tidak kondusif," paparnya.

Diharapkan, dengan berada dalam satu nama, suasana pendidikan akan lebih baik.

Menurutnya, saat ini juga sedang dibuat tim pelaksana yang akan mengatur soal teknis penggabungan sekolah tersebut.

"Tim pelaksana akan bertugas menggeser data siswa, data guru, hingga aset sekolahan," ungkapnya.

Baca juga: Pelajar SMP dan SMA Demo di DPR, Disdik DKI Sebut Sekolah Kecolongan 

Jadi, katanya, penggabungan tersebut semata untuk menyederhanakan beberapa sekolah dalam satu manajemen.

"Sosialisasi sudah dilaksanakan. Biasa ada pro kontra. Tapi lebih banyak yang setuju, karena nantinya nama sekolah memakai yang akreditasinya lebih tinggi," kata Anindita.

Sesuai peraturan, penggabungan tersebut bisa dilakukan pada saat jeda semester atau tahun ajaran baru.

Sementara, Sekretaris Dinas Pendidikan Salatiga Umi Limaningsih mengungkapkan, penggabungan ini diharapkan bisa memerluas akses layanan pendidikan yang bermutu.

Pertimbangannya adalah jarak antar sekolah, ketersediaan guru dan prasarana, serta analisa yang dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com