Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenaga Medis Ketakutan akibat Kerusuhan di Wamena, Dinkes Papua Kirim Personel

Kompas.com - 26/09/2019, 11:25 WIB
Dhias Suwandi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Pasca kerusuhan yang terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, terjadi kekurangan tenaga medis yang diperlukan untuk menangani korban-korban yang terluka.

Untuk mengatasi hal tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi Papua telah mengirimkan sejumlah tenaga medis ke Wamena.

"Hari ini kami mengirimkan 23 dokter ke Wamena, dokter spesialis, dokter umum, tenaga penunjang, perawat," ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Papua Silwanus Sumule di Jayapura, Kamis (26/9/2019).

Baca juga: Soal Kisruh di Papua, Kalla: Kondisikan Keamanan, Baru Langkah-langkah Hukum

Tenaga medis yang dikirim ke Wamena, menurut Sumule, akan langsung turun merawat para korban terluka yang ada di RSUD Wamena.

Menurut Sumule, beberapa dokter muda yang berada di Wamena telah meminta untuk dievakuasi karena takut.

"Sejumlah dokter muda yang dikirim oleh Kementerian Kesehatan awal-awal sudah minta dipulangkan dan sementara sedang dievakuasi, ada sekitar 8 dokter internship," ujar Sumule.

Namun, Sumule menyebut ada satu dokter muda yang sudah berada di Jayapura, meminta untuk kembali ke Wamena untuk melayani masyarakat.

Ia pun menyambut baik keinginan tersebut dan meminta seluruh pihak untuk bisa ikut memproteksi keberadaan tenaga medis di Wamena.

"Bahwa ada dampak dari kejadian ini, itu manusiawi sekali dan harus menjadi tanggung jawab kita semua, pemerintah dan masyarakat untuk melindungi dokter," tutur dia.

Hingga Rabu kemarin, total korban tewas kerusuhan Wamena sebanyak 32 orang.

Kemudian, sebanyak 75 orang mengalami luka-luka.

Kemudian, 80 kendaraan roda empat, 30 kendaraan roda dua, 150 rumah dan pertokoan, serta 5 perkantoran hangus terbakar.

Saat ini, sekitar 5.000 warga Wamena memilih mengungsi di 4 titik pengungsian yang ada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com