Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fasilitas DPRD Palopo Rusak akibat Bentrokan Mahasiswa dan Aparat

Kompas.com - 25/09/2019, 15:51 WIB
Amran Amir,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PALOPO, KOMPAS.com - Pasca-aksi mahasiswa yang berujung ricuh di gedung DPRD Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Selasa (24/09/2019) lalu, sejumlah fasilitas di gedung DPRD Kota Palopo rusak. 

Pejabat Bagian Humas DPRD Kota Palopo, Masdar, Rabu (25/09/2019), menyebutkan, kerugian yang ditimbulkan akibat aksi demonstrasi tersebut mencapai Rp 250 juta. 

Keurgian itu meliputi pagar, plang kantor, kaca plapon lobi setebal 2 centimeter, pintu kaca ruang paripurna, 8 titik ruangan komisi, ruang kepegawaian, ruang persidangan, ruang aspirasi, ruang perundang-undangan, plafon ruang paripurna dan ruang pribadi anggota DPRD hancur kaca jendelanya sebanyak 4 ruang.

Baca juga: Demo Ricuh, Mahasiwa Palopo dan Polisi Luka-luka

Selain itu, menurutnya, terdapat 2 unit monitor desktop yang rusak parah.

"Kerusakan 2 unit desktop itu karena kena lemparan batu," ujarnya.

Kondisi kantor DPRD Palopo saat ini dipagari kawat duri atau barrier untuk mengantisipasi aksi rusuh mahasiswa yang akan melakukan unjuk rasa hari ini. 

Sejumlah petugas kebersihan telah membersihkan puing-puing kerusakan baik di dalam gedung maupun di area kantor DPRD Palopo.

Sebelumnya, aksi unjuk rasa gabungan mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, hingga Selasa (24/09/2019) petang, masih terus berlangsung.

Aksi unjuk rasa ini berujung bentrok antara aparat keamanan dan mahasiswa. Bentrokan terjadi dari dalam gedung DPRD hingga di Lapangan Pancasila. 

Aparat keamanan menyerang dengan gas air mata, sementara mahasiswa melempari petugas dengan batu. Bahkan akibat aksi ini, sejumlah mahasiswa menjadi korban, begitupun dengan aparat keamanan.

Korlap aksi unjuk rasa, Mohammad Ilham menyebutkan bahwa terdapat 4 orang rekannya yang menjadi korban, 1 di antaranya terkena tembakan.

“Ada 4 orang mahasiswa yang menjadi korban, 3 yang mengalami luka bagian kepala, dan 1 orang yang luka lengan kena peluru. Kami belum ketahui apa penyebab dari rekan kami yang mengalami luka pecah pada bagian kepala,” katanya, saat dikonfirmasi.

Menurutnya, aksi unjuk rasa yang digelar hari ini adalah menuntut pemerintah menolak revisi Undang-undang KPK dan membubarkan BPJS Kesehatan.

“Revisi undang-undang KPK itu menjadi problem terhadap KPK itu sendiri karena kan melemahkan kinerjanya, dan terkait persoalan BPJS Kesehatan hari ini sudah tidak relevan lagi karena setiap tahunnya mengalami defisit, dan kita semua tidak mau ke depan terus mengalami defisit karena itu bisa menjadi beban APBN,” ucapnya.

Baca juga: Demo Tolak UU KPK, Mahasiswa Duduki DPRD Palopo

Sementara itu, Wakil Kepala Polres Palopo, Kompol Ade Noho mengatakan, mahasiswa yang menjadi korban luka sebanyak 1 orang karena terkena kaca.

Sementara 3 orang lainnya adalah aparat keamanan dari TNI dan polisi.

“Kalau mahasiswa untuk sementara 1 orang kena kaca, sedangkan anggota keamanan ada 3 orang yang luka, yakni 1 orang di pintu utama DPRD kena kaca juga dan ada beberapa yang kena lemparan, termasuk anggota dari Kodim 1403 Sawerigading,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com