Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sehari Sebelum Kantor Pemerintahan di Yalimo Papua Terbakar, Mahasiswa Demo Dana Beasiswa yang Belum Cair

Kompas.com - 25/09/2019, 11:31 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kabid Humas Polda Papua Kombes AM. Kamal mengatakan, satu hari sebelum kompleks Kantor Pemerintah di Kabupaten Yalimo Papua dibakar, ada demo mahasiswa di Kantor Bupati Yatimo terkait dana beasiswa yang belum cair.

Ia menjelaskan, demo dilakukan pada Senin (23/9/2019). Sementara pembakaran gedung terjadi pada Selasa (24/9/2019).

Namun pihak kepolisian masih belum mau menyimpulkan motif pembakaran tersebut.

"Peristiwa ini masih kita dalami apakah ada keterkaitan kekecewaan mahasiswa terhadap kebijakan pemda atau ada kelompok yang sengaja membuat situasi Yalimo jadi tidak kondusif," katanya.

Selain itu, polisi juga mendalami apakah pembakaran tersebut terkait dengan situasi di Pegunungan Tengah, terutama Jayawijaya.

Baca juga: Kompleks Kantor Pemerintah di Kabupaten Yalimo Papua Dibakar

 

Dibakar sejumlah orang

Ilustrasi api.
PIXABAY/Myriams-Fotos Ilustrasi api.
Pembakaran kompleks kantor Pemerintahan Kabupaten Yalimo Papua pada Selasa malam dilakukan oleh sejumlah orang.

"Tadi malam (24/9/2019) sekitar pukul 19.30 WIT telah terjadi pembakaran bangunan bekas kantor Bupati Yalimo yang saat ini digunakan untuk kantor Dinas Kominfo, Satpol PP, BKD dan Dinas Kearsipan," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes AM. Kamal, di Jayapura, Rabu (25/9/2019).

Upaya pembakaran juga sempat dilakukan di lokasi lain, namun berhasil dihentikan oleh warga setempat.

Baca juga: Jenazah Korban Pesawat Twin Otter yang Jatuh di Papua Berhasil Dievakuasi

"Pembakaran diduga dilakukan oleh beberapa orang. Para pelaku sempat dilihat oleh beberapa masyarakat yang ada di sekitar lokasi. Pada Pukul 21.30 WIT ada sekelompok orang mencoba melakukan pembakaran di kantor Dinas Kependudukan Kabupaten Yalimo dan saat itu juga dilakukan pengejaran oleh masyarakat, namun tidak tertangkap," tutur Kamal.

Dari lokasi kebakaran, polisi telah mengantongi barang bukti yang digunakan untuk membakar kantor pemerintahan di Yalimo.

"Barang bukti yang ditemukan masyarakat yaitu sebuah derigen yang berisikan minyak dan kepala derigennya ikut terbakar. Sekarang barang bukti diamankan di Polsek Yalimo," ucap Kamal.

Baca juga: Rabu, Kapolri dan Panglima TNI Direncanakan Berangkat ke Papua

 

Dikeliling pegunungan

Petugas mengangkat logistik Pemilu 2019 yang akan dikirim ke distrik-distrik di Bandara Wamena, Jayawijaya, Papua, Sabtu (13/4/2019). Logistik Pemilu 2019 tersebut didistribusikan lewat udara dengan menggunakan helikopter ke kabupaten Yalimo yakni di distrik Welare dan Benawa.ANTARA FOTO/YUSRAN UCCANG Petugas mengangkat logistik Pemilu 2019 yang akan dikirim ke distrik-distrik di Bandara Wamena, Jayawijaya, Papua, Sabtu (13/4/2019). Logistik Pemilu 2019 tersebut didistribusikan lewat udara dengan menggunakan helikopter ke kabupaten Yalimo yakni di distrik Welare dan Benawa.
Kabupaten Yalimo dikelilingi pegunungan yang selalu ditutupi awan.

Kabupaten ini memiliki jumlah penduduk 60.822 berdasarkan sensus pada tahun 2017.

Kabupaten Yalimo dibentuk pada 4 Januari 2008 berdasarkan Undang-undang Nomor 4 Tahun 2008.

Mayoritas penduduk di sana bermatapencaharian petani dengan sistem pertanian tradisional. Rata-rata mereka bertani sagu dan buah merah sehingga tanaman itu menjadi makanan pokok masyarakat asli Yalimo.

Karena lokasinya berada di antara pegunungan, maka transportasi yang tersedia di sana masih mengandalkan pesawat.

Baca juga: Temui Wiranto, Ini 8 Tuntutan Wakil Rakyat di Papua

SUMBER: KOMPAS.com (Dhias Suwandi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com