Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Mahasiswa di Palembang, Korban Luka Bertambah Jadi 28 Orang

Kompas.com - 25/09/2019, 10:55 WIB
Aji YK Putra,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com -Demo mahasiswa di Palembang, Sumatera Selatan, diwarnai kericuhan, Selasa (24/9/2019).

Bentrokan antara polisi dan mahasiswa terjadi saat aksi unjuk rasa berlangsung.

Dalam aksi demo yang berlangsung di Jalan Pom IX Kawasan Kantor DPRD Provinsi Sumatera Selatan, terdapat 28 orang mahasiswa yang terluka.

Sebelumnya, tiga orang mahasiswa dikabarkan kritis akibat terlibat bentrokan tersebut.

Baca juga: Bentrok Saat Demo di Depan Gedung DPRD Sumsel, 3 Mahasiswa Kritis

Seluruh mahasiswa yang menjadi bentrokan tersebut kini dirawat di Rumah Sakit (RS) RK Charitas Palembang.

Para mahasiswa tersebut berasal dari Universitas Sriwijaya (UNSRI), PGRI, Muhammaddiyah, Poltek, Bina Sriwijaya dan IGM, serta Universitas Negeri Islam (UIN) Raden Fatah Palembang.

Atia salah satu mahasiswa Bina Sriwijaya yang menjadi korban mengatakan, saat kericuhan terjadi ia sedang berada di barisan depan.

Setelah gas air mata dilepas oleh polisi, dia terdorong dan terinjak-injak oleh para mahasiswa lain yang berusaha kabur.

"Mata saya kena gas air mata, kaki saya keseleo. Tapi ini sudah diperbolehkan pulang,"kata Atia.

Sementara itu, Wakil Rektor I UIN Raden Fatah Palembang Ismail Sukardi membenarkan bahwa mahasiswanya ikut menjadi korban dari kericuhan tersebut.

"Mereka belum orasi tapi sudah dipukuli, disemprot gas air mata. Seharusnya polisi pendekatan persuasif dulu. Mereka ini penerus bangsa dan menyuarakan aspirasi nasional," ujar Ismail.

Ismail pun tak melarang para mahasiswanya itu mengikuti aksi demo penolakan revisi undang-undang (RUU) hingga harus tidak masuk kuliah.

"Saya rasa tidak masalah meliburkan diri untuk kepentingan bangsa yang lebih besar,"ujar Ismail.

Baca juga: Usai Demo, Mahasiswa di Malang Pungut Sampah Sampai Bersih

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com